bontangpost.id – Seorang perempuan asal Samarinda diduga menjadi korban arisan bodong yang dikelola oleh warga Bontang.
Menurut pengakuan perempuan berinisial A itu, ia sudah mengikuti arisan tersebut sejak tahun lalu. Skema pembayarannya beragam. Ada yang per bulan, atau per dua minggu.
Awalnya arisan berjalan lancar. Namun dalam beberapa bulan terakhir, pembayaran kepada nama terpilih macet.
“Saat macet itu, pemilik arisan menghilang dan tidak dapat dihubungi,” katanya.
Adapun menurutnya, terdapat sejumlah nama pada arisan tersebut yang merupakan kepunyaan pemilik arisan, tetapi menggunakan nama lain.
Ia mengungkapkan, pemilik arisan mestinya mengirimkan uang ke member yang mendapat arisan. Sesuai dengan nominal yang diperoleh. Namun ternyata ada yang tidak dibayar penuh. Ada pula yang tak dibayarkan sepeserpun.
Padahal, kata dia, ada member lain yang sudah transfer untuk dua atau tiga kali pembayaran arisan. “Saya menduga uangnya digunakan untuk kepentingannya sendiri,” sebutnya.
Bila dikalkulasi, kerugian dari arisan yang belum dibayarkan kepadanya mencapai Rp10 juta. Angka tersebut belum ditambah dengan kerugian dari member arisan lain.
Lebih lanjut, beberapa hari lalu ia sempat menerima pesan dari nomor baru. Ternyata berasal dari pemilik arisan, yang mengatakan bakal mencicil uang arisannya sebesar Rp500 ribu.
“Tapi sepertinya hanya iming-iming. Dari dulu bilangnya mau dicicil, tapi setelah itu enggak ada kabarnya lagi,” ujar dia.
Disebutkannya, ia bakal membawa persoalan ini ke ranah hukum. Mengingat korban dari arisan ini bukan hanya dirinya. Dari Samarinda, ada sekitar tiga orang. Sementara ada belasan orang dari Bontang yang juga menjadi korban.
“Kami (korban) sepakat untuk melapor ke polisi. Karena dia (pemilik arisan) tidak memiliki itikad untuk membayar,” pungkasnya. (*)
Simak berita menarik bontangpost.id lainnya di Google News
Ikuti berita-berita terkini dari bontangpost.id dengan mengetuk suka di halaman Facebook kami berikut ini:
Discussion about this post