bontangpost.id – Jembatan penghubung antarwarga RT 08 dan RT 02 Kelurahan Guntung, dikeluhkan lantaran konstruksi jembatan yang terbuat dari kayu itu dinilai tidak aman dan mulai rapuh.
Keluhan itu disuarakan Misnaji salah seorang warga RT 02 yang tinggal di bantaran sungai. Persisnya ia bermukim di area buaya riska sering menampakkan diri.
Dari pantauan redaksi bontangpost.id, konstruksi jembatan tidak memiliki tiang penyangga. Saat hujan tiba, jembatan kayu sepanjang lima meter itu terasa licin. Apalagi, kayu di beberapa titik mulai rapuh.
Saat ditemui, Misnaji mengaku khawatir ada warga yang terjatuh ke sungai. Mengingat, saat sore hari jembatan tersebut kerap digunakan anak-anak untuk mengaji. Tak hanya itu, jembatan kayu tersebut merupakan satu-satunya akses warga untuk beraktivitas.
“Kalau saya minta ada kayu penyangga saja di jembatan itu. Jadi kalau ada warga yang lewat enggak terlalu berbahaya,” ucapnya, Selasa (12/9/2023).
Hal tersebut turut dirasakan Wakil DPRD Bontang Agus Haris saat meninjau lokasi penyerangan buaya yang menimpa salah seorang warga Guntung.
Saat melintasi jembatan kayu, Agus Haris membenarkan bahwa jembatan kayu yang ia lewati cukup riskan untuk digunakan. Apalagi ketika hujan. Seperti saat kunjungan yang didampingi oleh anggota Komisi III DPRD Bontang dan beberapa pejabat pemkot Bontang.
Untuk itu, ia mendorong agar pemerintah memperbaiki jembatan tersebut. Setidaknya jembatan baru dibangun menggunakan beton. Agar aktivitas warga maupun nelayan setempat lebih aman.
“Paling enggak dibangunkan jembatan seperti di depan Rusunawa Api-Api itu. Biar sekalian kuat dan tidak ada sampah yang menyangkut di kaki jembatan. Toh enggak panjang juga jembatannya,” ungkapnya.
Di lokasi yang sama, Lurah Guntung Denny Febrian mengatakan bahwa pihaknya telah mengusulkan perbaikan jembatan kayu tersebut melalui APBD Perubahan tahun ini. Anggaran yang diusulkan untuk perbaikan jembatan senilai Rp70 juta.
“Sudah kami usulkan anggaran perbaikan jembatannya. Insyallah kalau disetujui tahun ini bisa diperbaiki. Soal material yang digunakan tetap sama. Yakni jembatan kayu,” tandasnya. (*)
Simak berita menarik bontangpost.id lainnya di Google News
Ikuti berita-berita terkini dari bontangpost.id dengan mengetuk suka di halaman Facebook kami berikut ini:
Discussion about this post