bontangpost.id – Puluhan orang terlihat mulai memadati aula Dinas Pemuda, Olahraga, dan Pariwisata (Dispopar) Bontang. Beberapa di antara mereka pakai batik aneka warga. Sebagian besar lainnya menggunakan batik putih corak hitam, alias seragam kebanggaan Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI). Mereka semua tengah menunggu giliran untuk menerima suntik perdana vaksin Covid-19 Sinovac.
Usai tertunda, akhirnya tenaga pengajar di Bontang, Kaltim mendapat giliran menjalani program vaksinasi Covid-19. Gongnya baru dimulai hari ini, Kamis (23/3/2021) pagi. Vaksinasi yang menyasar seluruh guru SD di Kota Taman ini disebar di 3 titik. Yakni, Aula Dispopar Bontang Jalan Ahmad Yani, Kelurahan Tanjung Laut, Kecamatan Bontang Selatan. Dua lainnya di Aula SDIT Yabis dan SD Negeri 001 Bontang Utara.
Khusus di Aula Dispopar, terdapat 469 guru ditarget menerima vaksin Covid-19 Sinovac. Mereka berasal dari 23 SD. Sebagian besar dari SD yang terletak di Kecamatan Bontang Utara. Meski ada juga dari Bontang Selatan, misalnya SDN 016.
”Campur sih, tapi kebanyakan dari Bontang Utara,” kata Koordinator Vaksinasi di Aula Dispopar, dr Fitriawaty kala disambangi bontangpost.id disela kegiatan.
Dia mengatakan ada 52 tenaga kesehatan (Nakes) yang diterjunkan dalam vaksinasi ini. Mereka merupakan nakes gabungan dari RS Amalia, Klinik Pegawai, dan Puskesmas Bontang Selatan II. Seluruh nakes direncana bertugas hingga pukul 14.00 Wita. Selaras jadwal vaksinasi tahap kedua dosis pertama untuk guru di Aula Dispopar.
Adapun, untuk mengurai kepadatan calon penerima vaksin, panitia menerapkan sistem pembagian jam. Jadi 23 sekolah yang dijadwalkan ikut vaksinasi di Aula Dispopar dibagi dalam 4 kloter. Kloter pertama diisi 5 sekolah pukul 08.00-09.30 Wita. Kloter dua diisi 8 sekolah pukul 09.30-11.00 WITA. Kloter tiga diisi 5 sekolah pukul 11.00-12.00 WITA. Dan kloter 4 diisi 5 sekolah pukul 13.00-14.00 WITA.
”Insya Allah sesuai agenda. Karena sampai sejauh ini sih belum ada masalah,” ungkapnya.
Tahapan vaksinasi juga sama dengan yang sebelumnya. Calon penerima vaksin datang kemudian melakukan registrasi. Dengan menunjukkan identitas diri. Mendapat nomor antrian, lantas menunggu dipanggil untuk mengikuti skrining. Bila lolos kemudian disuntik vaksin dosis pertama Sinovac. Setelahnya menjalani pemeriksaan penyakit tidak menular (PTM). Tahap akhir, observasi 30 menit, bila tak ada masalah diperkenankan pulang. Sementara bagi mereka yang tidak lolos skrining, tetap menjalani pemeriksaan PTM.
”Yang enggak lolos skrining misalnya karena kadar gula, nanti dijadwalkan ulang. Asal nanti kadar gulanya itu dikontrol lagi,” tandas dr Fitriawaty. (*)
Simak berita menarik bontangpost.id lainnya di Google News
Ikuti berita-berita terkini dari bontangpost.id dengan mengetuk suka di halaman Facebook kami berikut ini: