Disnaker Dianggap Menghina DPRD, Tuding Tak Serius Urus Rakyat

bontangpost.id – Anggota Komisi I DPRD Bontang Bakhtiar Wakkang meminta Pjs Wali Kota Bontang Riza Indra Riadi menegur Kepala Dinas Ketenagakerjaan (Disnaker) Bontang Ahmad Aznem.

Ini merupakan bentuk kekesalan lantaran Disnaker tidak hadir dalam rapat dengar pendapat (RDP) di Sekretariat DPRD Bontang, Senin (26/10). Dengan agenda rapat terkait rekrutmen tenaga kerja PT Panglima Siaga Bangsa.

Akibat ketidakhadiran seluruh pihak yang diundang, walhasil anggota dewan rapat dengan kursi kosong. Menurut Bakhtiar, Kadisnaker Bontang Ahmad Aznem tak memberi alasan atas ketidakhadiran itu. Sebagai representasi pemerintah, harusnya persoalan ini tak dianggap remeh. Sebab, ini terkait kepentingan dan kesejahteraan masyarakat. “Disnaker tidak serius mengurus masyarakat,” kecam Bakhtiar.

BACA JUGA: Komisi I DPRD Bontang Rapat dengan Kursi Kosong

Tambahnya, dengan mengabaikan panggilan DPRD, sebut Bakhtiar, tak ubahnya penghinaan terhadap lembaga DPRD. Yang pada hakikatnya merupakan wajah rakyat di parlemen.

Adapun menyikapi soal ketidakhadiran ini, sebut politikus NasDem itu, pihaknya akan berkonsultasi bersama fraksi dan pimpinan DPRD untuk mengambil langkah tegas. Agar kejadian serupa tak terulang lagi di masa mendatang. “Kembalikan muruah DPRD. Lembaga ini adalah wajah rakyat,” tegasnya.

Awak media coba mengonfirmasi perihal ketidakhadiran ini kepada Ahmad Aznem. Dua kali telepon dilayangkan tapi tidak direspons. Pesan melalui aplikasi pesan instan WhatsApp juga dikirim, tapi tidak mendapat jawaban.

Sementara itu, Kabid Hubungan Industrial Disnaker Bontang M Syaifullah ketika dihubungi mengatakan, saat ini tengah mendampingi Aznem ke Balikpapan. Sebab, ada rapat yang hendak dihadiri di sana. Adapun terkait kekesalan Komisi I atas mangkirnya Disnaker Bontang, Saifullah enggan menjawab. Sebab, ucap dia, bukan dia yang pas untuk menjelaskan soal itu.

“Kalau itu bisa langsung ke Pak Kadisnaker (Ahmad Aznem) saja, ya. Saya tidak bisa ngomong kalau itu,” jawab Saifullah. (*)