bontangpost.id – Aktivitas pematangan lahan untuk membangun replika istana kesultanan Kutai di Kelurahan Guntung hingga saat ini, Kamis (13/10/2022) masih berlangsung.
Saat awak media meninjau lokasi sekira pukul 08.18, terlihat satu ekskavator sedang meratakan tanah. Sedangkan satu ekskavator lainnya berada di atas mobil trailer bersiap untuk dipindahkan.
Proyek tersebut dikerjakan oleh CV Rotan Mas melalui APBD Bontang senilai Rp 2,6 miliar. Pengerjaan dimulai sejak 19 Juli.
Bila disesuaikan dengan kontrak, pematangan lahan ditarget rampung pada Desember. Namun, pihak kontraktor menyanggupi untuk menyelesaikan pengerjaan tersebut pada November 2022.
Berdasarkan pantauan di lapangan, sekira enam pria berada dilokasi tersebut. Satu di antaranya mengenakan pakaian lengan pendek dengan motif perpaduan warna biru, merah dan putih mengaku bagian dari kontraktror.
Sebelum menghampiri pria tersebut untuk menanyakan progres pengerjaan, awak media hendak mengambil dokumentasi lapangan. Namun, di tengah pengambilan gambar, pria tersebut dengan nada setengah kencang melarang awak media untuk melakukan pengambilan gambar.
“Setop. Siapa yang suruh ambil foto di sini. Jangan sembarangan ambil foto,” ketusnya.
Awak media kemudian berhenti melakukan dokumentasi, lalu menghampiri pria tersebut untuk memperkenalkan diri dan menjelaskan maksud kedatangan.
Belum sempat bertanya, pria tersebut langsung mencecar dengan nada mengancam bakal menelpon salah seorang kenalannya sang pemilik media di Bontang untuk melaporkan kejadian yang baru saja terjadi.
“Tunggu saja nanti ku telpon memang temanku itu. Baru aja jadi wartawan. Jangan mentang-mentang. Dikira enggak punya kenalan kah. Banyak juga kenalanku,” ucapnya sembari mengeluarkan ponsel pintar dari sakunya lalu sedikit menjauh dari awak media untuk menelpon seseorang.
Melihat kondisi tersebut, awak media kemudian meniggalkan lokasi peliputan tanpa keterangan progres pengerjaan.
Tak sampai disitu, sejak 11 Oktober lalu hingga hari ini awak media berusaha meminta keterangan dari Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Bontang Bambang Cipto Mulyono. Namun, tak ada informasi yang diberikan. Ia hanya mengatakan akan menanyakan kelanjutan progres ke PPTK.
“Nanti saya tanyakan ke PPTK nya dulu ya. Saya belum update,” aku Bambang. (*)
Catatan Redaksi: Berita ini telah disunting dengan mengubah nama perusahaan. Sebelumnya tertulis CV Bambapuang sesuai dengan yang tertera di LPSE dan pernyataan Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Bontang. Sementara proyek ini dikerjakan oleh CV Rotan Mas. Mohon maaf atas ketidaknyamanan pembaca.
Simak berita menarik bontangpost.id lainnya di Google News
Ikuti berita-berita terkini dari bontangpost.id dengan mengetuk suka di halaman Facebook kami berikut ini: