BONTANG – Pupuk Kaltim raih Peringkat 2 Anugerah Abyudaya sub kategori Badan Usaha Milik Negara (BUMN) dari Kementerian Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Kemristekdikti), pada acara Anugerah Iptek dan Inovasi dalam rangka Hari Kebangkitan Teknologi Nasional (Hakteknas) ke-24. Penghargaan diterima Direktur Teknik dan Pengembangan Pupuk Kaltim Satriyo Nugroho, dari Menteri Ristekdikti Mohammad Nasir, didampingi Wakil Gubernur Bali Tjokorda Oka Sukawati, di Institut Seni Indonesia (ISI) Denpasar, Bali, Selasa (27/8/2019) malam.
Satriyo Nugroho menyebut, penghargaan ini sebagai dorongan bagi Pupuk Kaltim untuk lebih meningkatkan inovasi berbasis teknologi dalam mendukung produktivitas perusahaan. Apalagi beberapa tahun terakhir, semangat inovasi di seluruh unit kerja Pupuk Kaltim terus berkembang secara siginifikan.
Inovasi-inovasi tersebut diapresiasi perusahaan dengan memfasilitasi wadah kreativitas bagi karyawan, melalui kompetisi internal hingga bertaraf nasional dan internasional. Seluruh inovasi yang digagas mampu meningkatkan produktivitas dan efisiensi kinerja perusahaan, sejalan dengan konsep industri 4.0 yang juga diapresiasi banyak pihak.
“Penghargaan ini menjadi semangat bagi Pupuk Kaltim untuk lebih menggelorakan inovasi ke depannya. Apalagi top management mulai direktur utama, sangat mendukung kegiatan berbasis teknologi dan penguatan inovasi di lingkungan perusahaan,” terang Satriyo.
Inovasi pada Anugerah Abyudaya merupakan hasil seleksi bidang riset Pupuk Kaltim yang bekerjasama dengan perguruan tinggi, seperti aplikasi PreciPalm dan Distribution Planning and Control System (DPCS). Inovasi tersebut dikembangkan untuk mendorong produktivitas lahan pertanian secara presisi, serta memantau kinerja distribusi perusahaan dalam menyalurkan hasil produksi Pupuk Kaltim hingga end user.
“Inovasi tersebut juga telah dipatenkan, sebagai bentuk dukungan perusahaan terhadap pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang diciptakan,” tambah Satriyo.
Anugerah Abyudaya merupakan apresiasi Kemristekdikti atas upaya Pupuk Kaltim mendorong pengembangan inovasi dalam mendukung peningkatan daya saing, efisiensi dan efektivitas produksi perusahaan, sekaligus bentuk dukungan kementerian terhadap pengembangan riset dan inovasi berbasis industri 4.0 di lingkungan perusahaan, yang berpengaruh terhadap kemajuan industri manufaktur di Indonesia.
“Inovasi yang masuk seleksi Abyudaya merupakan hasil kerja sama antara industri dengan lembaga penelitian dan pengembangan, atau perguruan tinggi dalam upaya perancangan maupun pengembangan produk baru, guna meningkatkan efisiensi dan efektivitas produksi manufaktur,” ujar Direktur Jenderal Penguatan Inovasi Kemristekdikti Jumain Appe, selaku Ketua Pelaksana Hakteknas 2019.
Anugerah Abyudaya diberikan kepada badan usaha atau industri atas prestasi pelaksanaan inovasi yang berhasil, hingga dapat menghasilkan nilai tambah, baik dalam bentuk komersil, ekonomi, maupun sosial dan budaya. Anugerah iptek dan inovasi merupakan salah satu upaya Kemristekdikti mendorong peningkatan ilmu pengetahuan di berbagai sektor, baik pemerintah daerah, perguruan tinggi hingga industri, agar inovasi yang dihasilkan dapat mendukung kemajuan bangsa yang berdaya saing.
“Penghargaan ini menjadi salah satu langkah bagi insan iptek dan inovasi di Indonesia, serta bisa memotivasi dalam melaksanakan kegiatan bidang ilmu pengetahuan demi kemajuan bangsa,” tandasnya.
Menristekdikti Mohammad Nasir mengapresiasi seluruh inovasi dan hasil riset dari berbagai sektor, yang diharap dapat memberi inspirasi dalam memajukan ilmu pengetahuan dan teknologi di Indonesia, serta bisa menjadi prototipe yang bermanfaat bagi masyarakat, melalui hilirisasi dan komersialisasi hasil riset pada dunia usaha. Menurut dia, inovasi dan hasil riset Indonesia saat ini sudah sangat baik, dari sebelumnya jauh di bawah negara lain di Asia maupun Eropa, dengan hak paten inovasi yang juga sangat rendah.
Namun seiring perjalanan, inovasi dari kreativitas anak negeri mampu tumbuh secara signifikan dan menghasilkan berbagai peluang dunia usaha dengan lahirnya start up dari berbagai sektor. Begitu pula hasil riset perguruan tinggi di Indonesia, saat ini tertinggi di Asia Tenggara. Melihat tingginya geliat inovasi dan teknologi tanah air, Hakteknas hadir memberi apresiasi kemajuan penerapan teknologi di berbagai sektor, sekaligus mendorong pengembangan inovasi di daerah agar lebih meningkat dari tahun ke tahun.
“Harapan saya kegiatan ini bisa terus disosialisasikan secara berkesinambungan untuk mendorong inovasi menjadi lebih baik,” pungkas Mohammad Nasir. (*/vo/nav/s)
Simak berita menarik bontangpost.id lainnya di Google News
Ikuti berita-berita terkini dari bontangpost.id dengan mengetuk suka di halaman Facebook kami berikut ini:
Discussion about this post