bontangpost.id – Pemerintah dituntut lebih sigap dan cekatan. Ancaman krisis air di Bontang nyata. Jika dibiarkan berlarut-larut kelangkaan air niscaya terjadi.
Anggota DPRD Bontang Abdul Samad mendesak pemerintah segera kerja cepat. Tim percepatan yang sudah dibentuk April lalu diminta langsung tancap gas.
Opsi pemenuhan air baku dari void atau lubang eks tambang Indominco harus diseriusi. Supaya dalam waktu singkat defisit air baku 200 liter per detik bisa ditutupi.
“Pemkot harus segera kerja, karena saat ini sudah defisit air baku,” kata Abdul Samad seusai rapat kerja bersama Perumda Tirta Taman, Selasa (18/5/2021).
Kajian air baku sudah diteliti, baik dari internal Indominco sendiri atau dari Politeknik Samarinda. Keduanya menyebut, air lubang eks tambang layak dipakai.
Saat ini pemerintah sisa menyusun perencanaan anggarannya saja. Biaya pipanisasi dari kolam void sana menuju ke pipa PDAM terdekat.
Politikus Hanura ini menuntut pemerintah segera merampungkan seluruh kajian dan perencanaan dalam 2 bulan ke depan. “Inikan mempercepat proses, agar penggunaan bekas galian tambang ini cepat disikapi,” ungkapnya.
Dari hasil pemaparan dan kunjungan kerja ke daerah lain serta konsultasi ke KLHK terbukti pemanfaatan air baku dari tambang jauh lebih hemat.
Pun lahan Taman Nasional Kutai (TNK) yang akan dilewati jalur pipa telah mendapatkan izin dari KLHK. Artinya tinggal menunggu perawatan dan operasional proyek pipanisasi dari pemerintah. (*)
Simak berita menarik bontangpost.id lainnya di Google News
Ikuti berita-berita terkini dari bontangpost.id dengan mengetuk suka di halaman Facebook kami berikut ini: