bontangpost.id – Warga Kelurahan Guntung yang tinggal di bantaran sungai RT 08 dan RT 02 kembali dihebohkan dengan penampakan dua buaya yang memasuki permukiman warga.
Sebelumnya, Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Kaltim telah mengevakuasi dua buaya dengan ukuran yang berbeda. Buaya pertama berukuran 3 meter dievakuasi pada 21 Agustus. Sementara buaya kedua berukuran 4,4 meter dievakuasi pada 3 Oktober.
Seorang konten kreator Youtube sekaligus Warga Guntung Ambo mengatakan bahwa buaya tersebut muncul di waktu yang berbeda. Momen tersebut berhasil diabadikan melalui ponsel sang anak.
Buaya pertama muncul pada Selasa 17 Oktober lalu sekira pukul 20.30 malam. Kata Ambo, lokasi muncul berada di titik insiden penyerangan manusia terhadap buaya pada awal Agustus 2023.
Dilihat dari ciri buaya, ia mengklaim buaya tersebut bernama Ompong. Sebab, buaya tersebut berwarna hitam, tidak memiliki gigi atau taring yang panjang dan panjang buaya saat malam hari tersebut berukuran 4 meter.
“Panjangnya sama seperti buaya Riska bukan cuma lewat, tapi menampakkan diri di sungai karena lama sekali dia di sungai itu,” ucapnya saat dijumpai, Jumat (20/10/2023).
Kemudian, buaya kedua muncul pada Rabu, 18 Oktober sekira pukul 17.58 saat ia tengah bersantai di pelataran rumah. Kata Ambo, buaya yang muncul berbeda dengan yang pertama. Sebab, buaya yang kedua berukuran sekitar 3 meter.
“Kalau buaya yang muncul sore lewat saja. Lewatnya itu dari arah muara terus berenang di kolong rumah warga,” sambungnya.
Munculnya buaya dalam sepekan terakhir menjadi tanda tanya bagi dirinya akan komitmen pemerintah untuk mengevakuasi semua buaya yang masuk ke permukiman warga. Ia berharap, pemerintah bisa segera menindaklanjuti hal tersebut.
“Memang banyak buaya yang masuk ke permukiman semenjak buaya Riska dievakuasi. Kami minta ketegasan pemerintah saja, untuk mengangkut buaya yang masuk,” harapnya.
Terpisah, Lurah Guntung Denny Febrian mengungkapkan bahwa pihaknya baru mengetahui adanya buaya yang masuk ke pemukiman warga. Kendati demikian, ia menegaskan bahwa komitmen untuk mengevakuasi semua buaya yang masuk permukiman akan dilakukan demi keamanan warga. Hanya, beberapa pekan terakhir BKSDA Kaltim tengah melakukan penanganan satwa lain seperti orang utan.
“Kami terus berkomunikasi dengan BKSDA untuk melanjutkan pencarian. Namun, karena masih mengurus satwa lain yang kondisinya urgent makanya ditunda sementara. Tetapi akan dilanjutkan kembali evakuasi buaya,” bebernya. (*)
Simak berita menarik bontangpost.id lainnya di Google News
Ikuti berita-berita terkini dari bontangpost.id dengan mengetuk suka di halaman Facebook kami berikut ini: