bontangpost.id – Tahun ini, Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Bontang mulai merancang kurikulum muatan lokal (Mulok) berbasis implementasi kurikulum merdeka.
Kepala Disdikbud Bontang Bambang Cipto Mulyono mengatakan bahwa selama ini pendidikan di Kota Bontang tidak memiliki Mulok khusus yang membahas budaya Bontang.
Oleh sebab itu, untuk mendukung kelestarian budaya lokal Bontang pihaknya merancang kurikulum muatan lokal yang rencananya akan diterapkan pada 2024.
“Saat ini kurikulum Muloknya masih dalam pembahasan dan penyempurnaan,” ucapnya kepada bontangpost.
Adapun materi kurikulum muatan lokal yang akan dimuat meliputi segala aspek kebudayaan yang ada di Bontang. Seperti sumber daya alam (SDA) hingga seni budaya daerah. Dalam penyusunan kurikulum muatan lokal pihaknya turut melibatkan beberapa tokoh masyarakat. Salah satunya tokoh adat Kutai.
Dibentuknya kurikulum Mulok di Bontang sebagai langkah pemerintah untuk mencegah terjadinya degradasi lunturnya identitas dan kekhasan yang ada di Kota Bontang.
“Tentu kami melibatkan tokoh masyarakat karena yang akan kami muat adalah budaya Bontang,” timpalnya.
Penerapan kurikulum muatan lokal nantinya menyasar pelajar PAUD, TK, SD, dan SMP. Namun, sasaran pertama pada 2024 ialah pelajar PAUD dan TK.
“Semua sekolah yang ada di Bontang nantinya wajib menerapkan kurikulum muatan lokal ini. Tetapi secara bertahap,” tutupnya. (*)
Simak berita menarik bontangpost.id lainnya di Google News
Ikuti berita-berita terkini dari bontangpost.id dengan mengetuk suka di halaman Facebook kami berikut ini:
Discussion about this post