KEMENANGAN Garuda Asia atas Thailand 4-3 (1-1) melalui drama adu penalti pada laga final Piala AFF U-16 di Stadion Delta Sidoarjo, Sabtu (11/8) malam lalu masih jadi perbincangan hangat masyarakat Indonesia. Termasuk juga perbincangan di Kaltim, khususnya Bontang. Betapa tidak, selain prestasi membanggakan bagi persepakbolaan nasional, tokoh kunci di balik kemenangan itu juga sosok yang tak asing bagi warga Bumi Etam.
Dialah Fakhri Husaini, pelatih utama Timnas U-16 yang malang melintang di dunia kulit bundar sejak puluhan tahun silam. Ia dikenal sebagai nyawa di Persatuan Sepakbola (PS) Bontang PKT, satu-satunya klub asal Kalimantan yang berhasil meraih runner up Liga Indonesia, kasta tertinggi sepak bola Indonesia hingga hari ini.
Di balik prestasi membanggakan itu, kedekatan Fakhri dengan warga Bontang juga bukan tanpa sebab. Ia merupakan karyawan Pupuk Kaltim, salah satu anak usaha BUMN Pupuk Indonesia (Persero). Dan kini aktif sebagai Superintendent Bina Wilayah Departemen Corporate Social Responsibility (CSR) Pupuk Kaltim.
Mengawali karier sejak 31 Juli 1998 sebagai Staf Kepala Biro Personalia, pria kelahiran Lhokseumawe Aceh ini dikenal tegas dan bertanggung jawab. Meski kecintaannya terhadap sepak bola begitu tinggi, namun posisinya sebagai karyawan perusahaan tak pernah abai ia laksanakan.
Fakhri juga dikenal lugas dan selalu optimistis menatap masa depan. Hal itu dibuktikan melalui sederet prestasi, baik dalam dunia sepak bola maupun pengabdiannya di perusahaan. Sebut saja Akademi Diklat Mandau. Fakhri berperan besar memajukan akademi sepak bola yang merupakan bagian PS Bontang PKT.
Sejumlah nama besar lahir dari Diklat Mandau, seperti Bima Sakti dan Ponaryo Astaman. Juga penjaga gawang Sumardi dan Yudi Kuncahyo, para pemain andalan Tim Nasional Indonesia pada masanya.
Pada medio 2001, Fakhri akhirnya memutuskan pensiun sebagai pemain dan fokus kepada statusnya sebagai karyawan Pupuk Kaltim. Namun ia tetap tak bisa jauh dari sepak bola. Setelah meraih sertifikat C-1, Fakhri tetap aktif sebagai asisten pelatih PS Bontang PKT hingga pelatih utama setelah beralih nama menjadi Kesebelasan Bontang FC.
Dedikasi Fakhri di Pupuk Kaltim juga terbilang baik, mengantarkan dia pada posisi Kepala Bagian Hubungan Internal Departemen Humas Pupuk Kaltim pada 2014. Kemudian ia dipercaya menjadi Staf Madya III Sekretaris Perusahaan terhitung 30 September 2015.
Baru satu tahun di posisinya, lulusan Ilmu Hukum Universitas Trunajaya itu menerima mandat Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia (PSSI) untuk melatih Timnas U-19. Namun tak lama, Fakhri kembali ke Pupuk Kaltim pasca kisruh internal pengurus PSSI tahun 2016. Dan posisinya sebagai pelatih kala itu tanpa kejelasan.
Sejak saat itu, Pupuk Kaltim memberi kepercayaan suami Novita Tri Hastuti ini sebagai Superintendent Bina Wilayah Departemen CSR. Ia pun kembali berinteraksi dengan masyarakat Bontang dan Kaltim melalui berbagai program serta kegiatan CSR dan Creating Shared Value (CSV) perusahaan.
Besarnya peranan Fakhri terhadap perkembangan sepak bola di kota Bontang pun membuat masyarakat memiliki kebanggaan tersendiri kepada ayah 3 orang anak ini. Begitu pula dengan Pupuk Kaltim, memberi ruang bagi Fakhri saat dipanggil melatih Timnas U-16 beberapa waktu lalu. Ia mendapat dispensasi khusus dan dukungan penuh direksi serta manajemen perusahaan, selama dibutuhkan negara untuk mempersiapkan Timnas U-16 menghadapi kejuaraan.
Diakui Sekretaris Perusahaan (Sekper) Pupuk Kaltim Budi Wahju Soesilo, dispensasi diberikan perusahaan karena Fakhri tengah menjalankan tugas negara. Dan perusahaan memiliki aturan khusus terkait kompensasi tersebut.
Pupuk Kaltim sebagai BUMN juga memiliki kewajiban dan tanggung jawab untuk mendukung kegiatan yang berhubungan dengan nama baik negara, seperti olahraga dan pendidikan. “Atas dasar itu, Pupuk Kaltim memberikan dispensasi khusus kepada Fakhri Husaini untuk bisa fokus menjalankan tugasnya selama melatih Timnas U-16,” ujar Soesilo, saat ditemui di kantornya. Rabu (15/8).
Keberhasilan Timnas U-16 pada Piala AFF 2018 juga menjadi kebanggaan tersendiri bagi Pupuk Kaltim. Karena secara tidak langsung menunjukkan kontribusi perusahaan melalui dedikasi Fakhri Husaini untuk kemajuan sepak bola Indonesia.
Pencapaian Timnas U-16 pun dinilai Susilo sangat luar biasa, mencatatkan diri sebagai tim tak terkalahkan dan mencetak gol terbanyak selama AFF yakni sebanyak 22 gol. Dirinya berharap kemenangan Timnas U-16 dapat meningkatkan optimisme masyarakat akan kemajuan sepak bola nasional agar terus berprestasi di kancah Internasional.
“Pupuk Kaltim berkomitmen untuk terus mendukung setiap program yang berkaitan dengan nama baik perusahaan dan negara. Hal ini wujud kontribusi Pupuk Kaltim sebagai salah satu BUMN di Indonesia,” papar Susilo.
Sementara Fakhri Husaini saat dihubungi via seluler mengatakan, akan segera kembali beraktivitas di Pupuk Kaltim dalam waktu dekat. Saat ini ia masih menjalani masa istirahat bersama tim dan keluarga, setelah rangkaian perjuangan selama Piala AFF berlangsung.
“Saya istirahat dulu sebentar, dalam waktu dekat akan kembali ke kantor (Pupuk Kaltim),” ucap Fakhri.
Dia juga menyampaikan apresiasi kepada jajaran Direksi dan Manajemen Pupuk Kaltim atas dukungan penuh yang diberikan. Hingga ia mampu membawa Garuda Asia mencapai kemenangan dengan prestasi yang gemilang.
“Keberhasilan ini tak akan bisa dicapai tanpa dukungan Direksi dan Manajemen Pupuk Kaltim yang telah mendukung penuh dan memberi saya izin untuk menjalankan tugas negara melatih tim Garuda Asia,” tutur Fakhri. (nav/ra/adv)
Simak berita menarik bontangpost.id lainnya di Google News
Ikuti berita-berita terkini dari bontangpost.id dengan mengetuk suka di halaman Facebook kami berikut ini:
Discussion about this post