bontangpost.id – Sejumlah wilayah di Kalsel bergetar Jumat (22/3) sore. Terkena imbas guncangan gempa bumi dengan magnitudo 6,5 di Tuban, Jawa Timur (Jatim).
Di Banjarmasin, getaran gempa tersebut membuat warga panik. Bahkan berdasarkan sejumlah video yang beredar, warga di RS Islam, RS Bhayangkara, RS Ciputra, Pasar Sentra Antasari, dan Duta Mall bergegas keluar bangunan akibat getaran gempa.
Warga Banjarbaru, Ardiansyah (27) menceritakan merasakan guncangan. “Pandangan saya seperti bergoyang. Seperti mabuk waktu naik mobil,” ucapnya.
Ia semakin yakin bahwa lokasinya saat itu sedang mengalami gempa bumi ketika melihat goyangan lampu, pohon, dan kabel listrik di tepi Jalan Palem Raya, Banjarbaru
Kabel dan lampu hias di cafe tempatnya menunggu beduk juga ikut goyang. “Seperti ada truk yang lewat. Padahal tidak ada,” katanya. “Saya kira saya yang kurang darah,” tambahnya.
Hal senada juga diungkapkan Lidya. Ibu rumah tangga ini menyebut getaran gempa seperti sering dialami bangunan di atas rawa ketika truk besar melintas.
“Padahal rumah saya pondasinya full di atas tanah. Tapi bergetar seperti di atas rawa. Kaya ada yang lewat,” ujar warga Banjarbaru itu
Di Balairung Tuntung Pandang Pelaihari, para tamu undangan kegiatan Jumat Curhat bersama Kapolda Kalsel di Kabupaten Tala juga bergegas keluar ruangan. Lokasi kegiatan bergetar. Salah satu peserta, Ferri mengungkapkan langsung keluar ruangan setelah merasakan getaran
Bahkan Pj Bupati Tala Syamsir Rahman juga merasakannya. “Tadi saat di dalam rumah merasakan getaran,” bebernya. Namun tidak sampai terjadi kerusakan
Getaran tak hanya dirasakan di Kota Pelaihari, melainkan di kecamatan lain di antaranya Kecamatan Bati-Bati dan Jorong.
Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) membenarkan bahwa getaran yang terasa di Kalsel merupakan dampak dari gempa tektonik berkekuatan magnitudo 6,5 yang terjadi di Tuban, Jawa Timur
Kepala Stasiun Geofisika BMKG Balikpapan, Rasmid saat dikonfirmasi mengatakan gempa susulan terjadi di sebagian Pulau Jawa dan terasa hingga ke sejumlah wilayah Kalimantan.
“Hasil pantauan terakhir pada pukul 16.52 Wita, gempa kembali terjadi di darat pada jarak 130 kilometer arah timur laut Tuban, Jawa Timur, pada kedalaman 10 kilometer,” ujarnya
Ia menyebut wilayah Kalsel yang merasakan getaran adalah wilayah Kota Banjarbaru, Kota Banjarmasin, dan Kabupaten Banjar.
“Untuk intensitas getarannya masuk kategori III-IV MMI, atau getaran gempa dirasakan oleh semua orang secara nyata di dalam rumah, hingga benda berat bergoyang dan kerusakan ringan pada bangunan,” jelasnya
Rasmid menyebut kategori getaran yang sama juga terjadi di Kota Sampit (Kalimantan Tengah), Kota Balikpapan (Kalimantan Timur), Tanah Grogot, Blora, Madura, Gresik, Surabaya, Mojokerto, Malang, Lumajang, Madiun, Nganjuk, Pasuruan, Jepara, Rembang, Demak, Kudus.
Di Kota Semarang dengan intensitas II-III MMI getaran dirasakan nyata di dalam rumah seperti di Pacitan, Trenggalek, Blitar, Solo, Sleman, Yogyakarta, Kulonprogo, Kebumen, Temanggung seakan truk sedang berlalu.
Sementara pantauan di sejumlah wilayah di Kalimantan Selatan, gempa berlangsung lebih dari 10 detik dengan getaran gempa dirasakan nyata di dalam rumah dan benda berat terlihat bergoyang. BMKG mengimbau masyarakat waspada terhadap potensi gempa bumi susulan di sejumlah wilayah. “Data ini untuk sementara, kami masih menunggu data berikutnya dari BMKG pusat,” ujar Rasmid.
Gempa bumi juga terasa hingga pesisir Kabupaten Tanah Bumbu. Hal ini dibenarkan Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Tanah Bumbu, Sulhadi. Ia mengatakan getaran gempa terasa selama tiga hingga lima detik di sebagian besar wilayah pesisir, termasuk Pantai Pagatan Kecamatan Kusan Hilir, Kecamatan Angsana, dan Kecamatan Satui.
Meskipun terasa, gempa tersebut tidak berpotensi tsunami di Laut Jawa wilayah utara maupun Kalsel bagian selatan. “Alhamdulillah, tidak ada laporan kerusakan rumah atau korban jiwa akibat gempa bumi ini,” kata Sulhadi.
Kendati begitu, BPBD Tanbu mengimbau warga pesisir untuk tetap waspada terhadap kemungkinan gempa susulan. “Ya, tadi sore memang ramai sekali. Banyak orang yang membicarakan tentang gempa yang terjadi,” ucap Muhammad Fahrul (23), warga Kecamatan Kusan Hilir,.
Gubernur Kalsel Sahbirin Noor atau Paman Birin mengimbau masyarakat untuk tetap tenang. Namun tetap waspada.
BPBD Kalsel sejak peristiwa gempa pertama pada 13 Februari 2024, telah diinstruksikannya meningkatkan kesiapsiagaan 1×24 jam. “Bahkan saya telah menugaskan agar BPBD terbang ke Balikpapan untuk berkoordinasi dan menggali informasi kepada Stasiun Geofisika Kelas III BMKG Balikpapan sebagai institusi resmi penganalisis gempa,” terangnya.
Hasil audiensi tersebut telah terjalin kerja sama penguatan mitigasi gempa. Bahkan akan ditindaklanjuti dengan perjanjian kerja sama di bidang mitigasi bencana.
Info Gempa Bumi 22 Maret 2024
– Gempa bumi dengan magnitudo 6,5 terjadi di Tuban, Jawa Timur (Jatim) pukul 16.57 Wita.
– Gempa juga dirasakan di Kalsel dengan kategori III-IV MMI. Getaran dirasakan secara nyata dan benda bergoyang.
– BMKG mengimbau masyarakat waspada terhadap potensi gempa bumi susulan di sejumlah wilayah. (*)
Simak berita menarik bontangpost.id lainnya di Google News
Ikuti berita-berita terkini dari bontangpost.id dengan mengetuk suka di halaman Facebook kami berikut ini:
Discussion about this post