Gubuk Terbakar, Gang Nurul Iman Membara

KEBAKARAN kembali terjadi, kali ini di Jalan Pirus Raya, Gang Nurul Iman RT 13 Berebas Tengah, Bontang Selatan, Jumat (4/1/2019) malam. Sebuah gubuk kayu tak berpenghuni yang berada di bagian dalam kawasan permukiman, diapit rumah walet dan perkebunan ludes jadi arang. Gubuk itu diketahui milik warga bernama Maratan (60).

Informasi yang dihimpun, api muncul sekira pukul 21.00 Wita. Sehingga membuat panik warga di sekitar lokasi. Apalagi listrik langsung dipadamkan oleh PLN, membuat kondisi RT 13 Berebas Tengah dan sekitarnya gelap gulita.

Wardah (39), ibu rumah tangga yang rumahnya berada di samping gubuk tersebut menjadi yang paling syok saat melihat api membumbung tepat di depan rumahnya. Diceritakan, dia bersama anak-anaknya malam itu sedang asyik menyaksikan televisi. Hingga kemudian salah seorang anaknya menanyakan kepadanya apa yang terjadi di gubuk kepunyaan Maratan.

“Anak saya tanya, ‘Bu, rumah Pak Maratan kenapa?’. Begitu saya keluar, saya lihat api sudah begitu besar. Saya sampai gemetar,” tutur Wardah.

Dia bersyukur kobaran api tak sampai merembet ke kediamannya yang hanya berjarak beberapa meter saja.
Tak lama, petugas pemadam kebakaran datang dan berusaha memadamkan api. Posisi akses menuju gubuk yang cukup sulit sempat menyulitkan pemadam mematikan si jago merah. Namun sekira pukul 22.00 Wita, api akhirnya berhasil dipadamkan.

Tak ada korban jiwa dalam kebakaran tersebut, lantaran gubuk dalam kondisi kosong. Maratan diketahui sedang pergi meninggalkan gubuk tersebut pada senja harinya. Saat kebakaran berlangsung, yang bersangkutan masih belum kembali.

Hingga berita ini diturunkan, belum diketahui secara pasti penyebab kebakaran. Namun ada dugaan lantaran api pembakaran sampah di dekat gubuk yang belum dimatikan.

Menurut Sukri (43), suami Wardah, Maratan sengaja tinggal seorang diri di gubuk tersebut sembari berkebun kecil-kecilan di belakang gubuk. Lahan yang ditempatinya sendiri merupakan lahan milik pemerintah, yang akan segera dibangun jalan gang.

“Keluarganya (Maratan) ada di tempat lain. Tapi beliau memang sengaja tinggal di gubuk ini untuk berkebun,” jelasnya. (luk)