Harga Beras di Bontang Merangkak Naik, Sekilo Tembus Rp16.000

Murni, salah seorang penjual beras di Pasar Tamrin Bontang (Lutfi/bontangpost).

bontangpost.id – Harga beras di sejumlah pasar Kota Bontang mulai mengalami peningkatan yang signifikan. Kenaikan harga beras saat ini berkisar Rp1000 hingga Rp2000.

Murni, Pedagang Sembako Pasar Tamrin mengatakan bahwa kenaikan beras sudah terjadi sepekan terakhir. Imbasnya, banyak pembeli yang memilih untuk mengurangi porsi beras dari kondisi sebelumnya.

Diketahui, satu kilogram beras premium yang ia jual di Pasar Taman Rawa Indah kini tembus Rp16.000 per kilo. Padahal harga sebelumnya Rp15.000.

Kemudian, untuk beras jenis medium sekilo dibanderol Rp15.000 dari harga sebelumnya yakni Rp14.000. Sedangkan untuk beras jenis biasa satu kilonya saat ini dijual Rp14.000. Padahal harga sebelumnya Rp12.000 hingga Rp13.000.

“Kalau beras itu pasti dibeli. Tapi ya berkurang. Biasanya pembeli itu beli satu karung beras sekarang cuma 10 kilo. Atau, biasanya beli 10 kilo sekarang jadi tiga kilo,” ujarnya saat dijumpai, Sabtu (16/9/2023).

Kata Murni, naiknya harga beras akibat berkurangnya pasokan beras dari Sulawesi dan adanya penurunan produksi akibat efek musim kemarau yang dipengaruhi El Nino.

“Info yang saya terima begitu. Karena kemarau jadi banyak yang gagal panen dari Sulawesi sana,” sebutnya.

Meningkatnya harga beras saat ini membuat Murni sedikit khawatir. Apabila pemerintah tidak cepat mengambil langkah pencegahan maka berpotensi menimbulkan kekosongan. Sebab, ia memperkirakan harga beras di Bontang akan terus merangkak naik hingga Februari 2024.

“Infonya beras terus naik sampai bulan dua tahun depan. Tapi, naiknya pelan-pelan. Kalau untuk stok sih insyaallah masih ada lah untuk beberapa bulan ke depan,” aku Murni.

Naiknya harga beras turut dikeluhkan seorang pembeli warga Kelurahan Api-Api, Lailatul. Setiap bulan ia biasa membeli satu karung beras premium berukuran 25 kilo. Akibat kenaikan harga, ia memilih untuk mengurangi porsi membeli beras. Yakni 15 kilo saja.

“Kalau dibilang pusing ya sudah pasti. Namanya kebutuhan pasti dibeli. Cuma dikurangi saja porsinya dari biasa. Semoga pemerintah bisa bantu untuk menurunkan harganya,” harapnya. (*) 

Simak berita menarik bontangpost.id lainnya di Google News

Ikuti berita-berita terkini dari bontangpost.id dengan mengetuk suka di halaman Facebook kami berikut ini:


Exit mobile version