Seperti di Surabaya, hingga kemarin harga cabai Rp 80 ribu, bahkan di Jakarta sempat tembus Rp 100 ribu per kilogram. “Tapi walaupun harga tinggi, permintaan cabai dari konsumen sangat banyak,” ungkap Sarifudin.
Bahkan, tambahnya, dalam sehari ia bisa menjual tiga peti. Satu peti berisi 55 kilogram cabai. Permintaan cukup tinggi, padahal harganya sangat tinggi. Diprediksikan, harga akan terus melambung hingga akhir tahun.
“Harga tinggi. Permintaan tinggi, tapi pasokan tidak ada. Padahal sudah pesan dan bayar duluan tetapi sulit menambah pasokan cabai,” ujarnya.
Pedagang cabai di Pasar Baqa Samarinda Seberang mengalami hal yang serupa. Tomi salah satu pedagang cabai di Pasar Baqa mengatakan, bahwa dari awal Desember hingga saat ini harga jual khususnya untuk cabai rawit dari harga Rp 45 ribu per kilogram berangsur-angsur naik hingga saat ini mencapai harga Rp 80 ribu per kilogram.
Sementara itu, untuk harga komoditas cabai merah besar ada kenaikan sejak minggu ini sekitar Rp 5 ribu per kilogram setiap hari. Sebelumnya, per kilogram harga cabai merah besar sekitar Rp 35 ribu. Saat ini harga sudah Rp 85 ribu.
“Kami hanya mengikuti harga pemasok cabai, sudah biasa harga naik-turun apalagi musim hujan seperti ini. Tapi ini naiknya cukup jauh, turunnya hanya sedikit. Akhir tahun sudah biasa seperti ini ketika musim hujan,” ujarnya. (*/ctr/lhl/k15/jpg)
Simak berita menarik bontangpost.id lainnya di Google News
Ikuti berita-berita terkini dari bontangpost.id dengan mengetuk suka di halaman Facebook kami berikut ini:
Discussion about this post