BALIKPAPAN–Turunnya harga tiket disambut positif pelaku usaha penjualan tiket pesawat terbang. Namun, penurunan belum dilakukan secara menyeluruh. Khususnya rute keberangkatan dari Bandara SAMS Sepinggan Balikpapan.
Asosiasi Perusahaan Penerbangan Nasional Indonesia (Indonesia National Air Carriers Association/INACA) menyatakan, maskapai penerbangan sepakat menurunkan harga tiket pesawat domestik sebesar 20–60 persen. Penurunan ini dilakukan setelah melihat banyaknya masukan dari masyarakat terkait mahalnya tarif tiket pesawat domestik.
Namun, dari pantauan di sejumlah aplikasi travel online, beberapa maskapai belum berubah harganya. Sriwijaya Air dan Lion Air ada perubahan, meski tidak terlalu banyak. Tetap saja perubahan tidak seperti sebelum masuk masa peak season Natal dan tahun baru.
General Manager PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk Branch Office Balikpapan Boydike Kussuadiarso mengatakan, pihaknya belum melakukan penurunan secara menyeluruh untuk penerbangan domestik.
“Penurunan tiket baru dilakukan rute Jakarta-Surabaya, Jakarta-Denpasar, Jakarta-Jogjakarta, Jakarta-Padang, dan Bandung-Denpasar. Rute lainnya akan kami lakukan secara bertahap. Kami masih melakukan rapat internal,” terangnya.
Kapan rute Balikpapan atau Samarinda? Dia mengaku belum tahu. Masih menunggu arahan dari pusat.
Sales Manager Sriwijaya Air Area District Balikpapan Rudizar Putra mengaku, pihaknya sudah menerapkan atau menurunkan harga tiket. Sebagai contoh, rute Balikpapan-Jogjakarta kemarin sempat Rp 1,6 juta, sekarang sudah Rp 1,4 juta.
“Senin (14/1) pagi kami sudah buka harga Jakarta Rp 1,2 juta, dan Rp 1,2 juta untuk tujuan Jogjakarta. Kami masih melihat lagi. Sementara untuk tiga hari ke depan harga memang turun. Namun, hari lainnya masih dilihat manajemen pusat,” tuturnya.
Ditanya lebih detail, dia belum bisa berbicara banyak. Pasalnya, hak jawab ada di pusat. Dia hanya bisa menginformasikan kondisi di Balikpapan. Sriwijaya Air memiliki delapan rute dari Balikpapan dengan 10 kali penerbangan.
Ditemui terpisah, pengusaha travel di Kota Minyak July Shinta Novianti mengatakan, turunnya harga tiket penerbangan domestik disambut positif oleh pelaku usaha penjualan tiket penerbangan.
“Kami menyambut positif langkah yang dilakukan INACA dalam menurunkan harga tiket penerbangan domestik. Tapi sejauh ini penurunan masih tidak besar. Paling hanya Rp 100–200 ribu. Belum ke harga biasanya,” kata July.
Dia mengatakan, dengan turunnya harga tiket membuat daya beli otomatis juga akan meningkat. “Untuk saat ini belum tampak karena berita penurunan harga tiket baru hari Minggu kemarin. Tapi diprediksi mulai seminggu ke depan ini baru terasa peningkatan pembelian tiket pesawat domestik,” terangnya.
Juli menambahkan, rute Jakarta, Surabaya, Makassar, dan Jogjakarta masih paling tinggi permintaannya. “Kalau di rata-rata, tiap harinya bisa sampai 10 kali penerbangan untuk satu maskapai saja,” serunya.
Meski harga tiket penerbangan domestik melambung tinggi awal 2019, namun tak berdampak signifikan dalam lalu lintas penerbangan di Bumi Etam. “Dampak memang ada tapi enggak begitu besar,” ucap Ilsa Sopamena, wakil ketua I Association of Indonesian Tour and Travel Agencies (Asita) Kaltim yang dikonfirmasi media ini, kemarin (14/1).
Perekonomian Kaltim yang bercorak perindustrian dan pertambangan menjadi salah satu penyangga lesunya penjualan tiket penerbangan domestik awal 2019 ini. Keperluan bisnis, kata dia, perlu ketepatan waktu agar usaha tak tersendat. Karena itu, lonjakan harga seperti ini tak memberi impak besar. Pengaruh besar itu hanya muncul bagi warga yang ingin pakansi saja.
“Biasanya pengusaha enggak begitu memikirkan masalah ini karena bisa berpengaruh ke bisnis mereka,” tuturnya.
Pasalnya, ada opsi lain yang menjadi siasat agar dompet tak jebol untuk urusan tiket. Yakni mengambil penerbangan yang transit ke luar negeri karena perbedaan harga nyaris 50 persen dari harga tiket penerbangan domestik.
“Kebanyakan seperti itu, mau ke Jakarta ambil jalur penerbangan yang transit ke Malaysia karena harga murah. Pembuatan visa pun terbilang ramai karena opsi seperti ini,” ulasnya.
Adanya kebijakan yang bakal dirilis INACA dengan memangkas harga tiket penerbangan domestik antara 20 hingga 60 persen jelas ditunggu kalangan agensi tur dan travel, termasuk di Kaltim. “Kami sangat apresiasi jika kebijakan itu bisa diimplementasikan segera mungkin,” tutupnya.
INSENTIF UNTUK MASKAPAI
INACA telah memutuskan menurunkan harga tiket pesawat hingga 60 persen. Maskapai pun diminta berhemat. Namun, hal tersebut membutuhkan dukungan berbagai pihak.
Direktur Niaga Garuda Indonesia Pikri Ilham menjelaskan, maskapai bisa berhemat dengan berbagai cara. Misalnya, sistem yang diubah. ”Mulai air navigasi, biaya bandara, dan sebagainya,” ungkapnya. Dia pun meminta agar semua yang terlibat dalam sektor penerbangan harus bekerja sama.
Hal tersebut ditanggapi Kepala Humas PT Angkasa Pura I Awaludin. Dia mengatakan, perusahaannya tengah menghitung formula yang tepat untuk membantu maskapai. ”Kalau jasa di bandara itu macam-macam. Mulai dari counter check in hingga perawatan pesawat,” ucapnya kemarin (14/1).
Dia belum bisa menyebut dengan pasti formula apa yang akan diberikan untuk memberi bantuan keringanan kepada maskapai. Meski demikian, Awal mengatakan, insentif yang diberikan PT Angkasa Pura 1 merupakan salah satu bantuan. Selama ini insentif diberikan untuk bagi pesawat yang pertama kali landing maupun take off di bandara milik AP 1.
Penyesuaian tarif yang dilakukan INACA mendapat apresiasi Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi. ”Tentunya langkah yang dilakukan ini telah diperhitungkan dengan matang oleh rekan-rekan INACA. Penurunan tarif tiket penerbangan tersebut dilakukan sesuai dengan regulasi penerbangan nasional dan tetap mengutamakan keselamatan penerbangan,” ucapnya. Dia menjamin penurunan harga tetap mempertimbangkan keamanan dan maintenance seluruh pesawat tetap terjaga.
Budi juga mengatakan, pihaknya akan mendukung maskapai nasional dengan memberikan keringanan pada aspek biaya pendukung seperti layanan kebandarudaraan dan biaya navigasi. Melalui dukungan tersebut diharapkan maskapai dapat melakukan penyesuaian cost operasional layanan penerbangan sehingga tarif tiket penerbangan dapat diturunkan.
”Operator Bandara seperti Angkasa Pura I dan II serta Lembaga Navigasi Airnav Indonesia, telah berkomitmen membantu maskapai. Untuk itu saya juga mengapresiasi dukungan dari Angkasa Pura dan Airnav Indonesia,” katanya.
Wakil Presiden Jusuf Kalla angkat bicara soal tariff tiket pesawat yang dirasakan naik dari harga biasanya. Menurut JK, selama ini biaya-biaya yang dikeluarkan maskapai itu dalam bentuk dolar. Sementara itu, pembayaran yang mereka terima dari konsumen atau penumpang dalam bentuk rupiah.
”Membeli pesawat dengan dolar, membeli avtur dengan dolar. Tapi tarifnya rupiah. Maka mau tidak mau harus ada penyesuaian-penyesuaian secara bertahap,” ujar JK di Hotel Grand Sahid Jaya Jakarta, kemarin (14/1). Keluarga Kalla juga punya usaha di bidang penerbangan.
Dia menyebutkan bila penyesuaian harga itu tidak dilakukan, maka akan berimbas pada bisnis penerbangan. Bisa jadi, jumlah maskapai akan semakin berkurang karena kesulitan keuangan.
”Hari ini begitu banyak pesawat terbang, tapi kita tahu juga berapa perusahaan yang bangkrut, yang berhenti,” ungkap dia.
Pria berdarah Sulawesi itu menuturkan, bila jumlah maskapai makin sedikit potensi harga makin tinggi justru semakin besar. Sebab, bisa saja terjadi monopoli maskapai yang memiliki pesawat.
”Hati-hati juga, kita harus mempertimbangkan unsur itu, unsur kepentingan konsumen tapi kita juga memerhatikan unsur perusahaan,” tegas JK. (lyn/jun/jpg/aji/*/ryu/dwi/k8/kpg)
Simak berita menarik bontangpost.id lainnya di Google News
Ikuti berita-berita terkini dari bontangpost.id dengan mengetuk suka di halaman Facebook kami berikut ini: