bontangpost.id – Rangkaian peringatan Hari Keluarga Nasional (Harganas) ke-31 tingkat Provinsi Kalimantan Timur digelar di Kota Bontang pada Senin (22/7/2024) di Balai Pertemuan Umum (BPU) Kecamatan Bontang Utara.
Adapun agendanya, pemberian materi terkait Fasilitasi dan Pembinaan Kampung KB serta Praktik Baik Pengelolaan Dashat (Dapur Sehat Atasi Stunting) kepada kader Kampung KB dan Dashat dari 15 kelurahan di Kota Bontang.
Mendatangkan tiga narasumber ahli yakni Sitti Mayasari Hamzah Ketua Tim Kerja Pengendalian Penduduk, Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Kaltim yang membawakan materi terkait Pencatatan dan Pelaporan Kampung Keluarga Berkualitas.
Sementara, Jamila Suyuthi Kabid Pengendalian Penduduk, Penyuluhan dan Penggerakan, Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak dan Keluarga Berencana (DP3AKB) membawakan materi mengenai Dashat. Serta Reni Dewanty Penelaah Teknis Kebijakan Bidang Kesmas, Dinas Kesehatan (Diskes) terkait Pengukuran Antropometri dan Pemberian Makanan Tambahan (PMT).
Dalam sambutannya, Kepala DP3AKB Bontang Eddy Forestwanto mengatakan, persepsi KB saat ini tidak hanya tertuju pada alat kontrasepsi. Namun menjadi keluarga berkualitas.
“Pembangunan terbaik itu dimulai dari yang terkecil. Tidak akan terbentuk tanpa adanya masyarakat, dimulai dari keluarga,” ucapnya.
Melalui momen ini, Eddy berharap dari sekarang sudah menyiapkan keluarga dan anak-anak berkualitas, sehingga pada 2045 mendatang,SDM Bontang siap menghadapi bonus demografi. Itulah mengapa pembinaan kampung berkualitas menjadi penting.
“Harapannya mulai dari lingkup keluarga, benar-benar terbangun dengan baik. Infrastrukturnya jalan, SDM juga jalan,” harap Eddy.
Ke depannya, Kampung KB menjadi motor penggerak mengatasi stunting di Kota Bontang. “Semoga pembangunan di Kota Bontang semakin maju melalui kampung KB,” tutur dia.
Di tempat yang sama, Sitti Mayasari Hamzah menerangkan bahwa pelaporan itu penting. Serta update data di website di kampung KB. Sehingga akses informasi dapat lebih mudah.
Mulai dari aktivitas, klasifikasi kegiatan, kondisi kampung KB seperti jumlah penduduk, jumlah pasangan usia subur, berapa warga yang melakukan KB, hingga kegiatan apa saja yang ada di kampung KB tersebut.
“Dari website kita bisa melihat seluruh aktivitas kampung KB di seluruh Indonesia. Syaratnya data-datanya harus selalu diinput atau update,” pungkasnya.
Sementara dari 15 kampung KB yang ada di Kota Bontang, baru tiga yang berada pada klasifikasi mandiri dan berkelanjutan. 12 kampung lainnya harus melakukan update.
Melalui momen ini, ia berharap kader-kader dapat segera memperbarui laporan agar terus update dan tidak lupa. “Dapat melalui handphone masing-masing,” kata Maya.
Di akhir acara, digelar praktik memasak menu Dashat yang dibawakan oleh tim Kelurahan Belimbing. (*)
Simak berita menarik bontangpost.id lainnya di Google News
Ikuti berita-berita terkini dari bontangpost.id dengan mengetuk suka di halaman Facebook kami berikut ini:
Discussion about this post