SAMARINDA – Berbagai tahapan Pemilihan Gubernur (Pilgub) Kaltim 2018 terus dimatangkan Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kaltim. Salah satunya memastikan kesiapan dan proses pendistribusian logistik pemilu seperti surat suara, hologram, serta bilik suara dari percetakan hingga ke setiap kabupaten/kota.
Komisioner KPU Kaltim Divisi Keuangan dan Logistik, Ida Farida mengatakan, jika tidak ada aral melintang, pengiriman logistik pemilu dari Gresik Jawa Timur ke Balikpapan sudah bisa tiba, Rabu (23/5) pagi ini, dan akan langsung didistribusikan ke setiap kabupaten/kota.
“Sesuai Daftar Pemilih Tetap (DPT) ada 2.394.526 surat suara yang sudah dikirim. Itu sudah termasuk tambahan 2,5 persen atau 62.869 surat suara. Pencetakan dilakukan PT Temprina Media Grafika di Kabupaten Gresik. Kamis pagi (besok, Red.) langsung didistribusikan ke setiap kabupaten/kota,” kata dia, Selasa (22/5) kemarin.
Ida menjelaskan, logistik pemilu yang didatangkan dari Gresik terdiri atas surat suara, tinta, dan bilik suara. Barang-barang tersebut disimpan di dalam dua kontainer. Proses pengiriman dikawal langsung oleh Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) dan Polda Kaltim.
“Untuk segel dan hologram akan menyusul. Kalau untuk tinta, sebagian sudah masuk. Proses pencetakan logistik ditangani langsung KPU RI. Kami dari KPU Kaltim hanya melakukan klik atau pembelian di e-Katalog,” ungkapnya.
Ida menilai, sistem pembelian logistik melalui pintu KPU RI sangat menghemat anggaran. Misalnya, di pagu anggaran KPU Kaltim untuk pencetakan setiap lembar surat suara yakni sebesar Rp 600 rupiah. Sementara pada implementasinya hanya Rp 260 rupiah.
“Kami bisa menghemat lebih dari 50 persen. Lebih murah. Kalau untuk segel dan hologram, KPU menghemat sepertiga dari pagu anggaran. Kami bersyukur, pilkada serentak membuat KPU banyak melakukan penghematan,” sebut dia.
Lebih lanjut Ida meaparkan, jika nantinya dari proses pengiriman logistik ditemukan ada surat suara yang rusak, maka akan dikirim kembali ke Gresik untuk dicetak ulang. Pasalnya, jumlah surat suara dikirim hanya berdasarkan kebutuhan setiap Tempat Pemungutan Suara (TPS) ditambah 2,5 persen.
“Selain itu, ada surat suara 200 lembar untuk pemilihan ulang kalau diperlukan. Kami berharap, distribusi surat suara berjalan aman hingga ke setiap kabupaten/kota,” urainya.
Untuk memastikan keamanan dan kelancaran pendistribusian logistik pemilu, KPU Kaltim telah bersurat ke Polda Kaltim untuk meminta pengawalan. Pasalnya, regulasi mengharuskan pendistribusian logistik dikawal oleh pihak kepolisian maupun Bawaslu.
“Untuk TPS yang jauh, H-1 sudah tiba. Kalau yang dekat atau dalam kota, paginya sudah ada di lokasi TPS. Yang akan lama proses pengamanan adalah di gudang-gudang KPU, memerlukan waktu 10 sampai 14 hari. Karena ada proses penyortiran dan pelipatan surat suara sebelum didistribusikan ke setiap TPS,” tandas Ida. (adv/drh)
Simak berita menarik bontangpost.id lainnya di Google News
Ikuti berita-berita terkini dari bontangpost.id dengan mengetuk suka di halaman Facebook kami berikut ini: