JAKARTA – Harapan pecinta sepak bola Indonesia untuk mereformasi total PSSI hampir terlaksana. Dalam rapat Exco di Kantor PSSI, Gedung FX Sudirman, Jakarta pada Selasa (19/2) malam kemarin, diputuskan bahwa Kongres Luar Biasa (KLB) akan segera dilaksanakan.
Anggota Exco PSSI Gusti Randa membenarkan hal tersebut. dia mengatakan Exco PSSI mengambil keputusan tersebut karena melihat dinamika yang terjadi saat ini. Dinamika yang begitu memporak-porandakan PSSI atas berbagai masalah yang ada. Yang paling utama adalah terkait isu pengaturan skor.
Apalagi, Plt Ketua Umum Joko Driyono sudah ditetapkan sebagai tersangka. Memang masih tersangka untuk kasus perusakan barang bukti saja. tapi tidak dipungkiri dari hasil pemeriksaan yang dilakukan oleh Satgas Antimafia Bola saat ini, pria asal Ngawi itu kemungkinan besar juga akan jadi tersangka untuk kasus pengaturan skor.
Nah, KLB sendiri akan segera digelar usai Komite Pemilihan dan Komite Banding dibentuk. Rencananya, usai Pemilihan Umum Presiden, PSSI akan mengundang seluruh voters untuk pembentukan tersebut. ’’Kemudian ditentukan tanggalnya dan pembukaan pendaftaran ketua umum. Juga siapa saja yang mau jadi anggota Exco,’’ ucap Gusti.
Beberapa nama pun mencuat dengan adanya KLB ini. tentu, nama Erick Tohir palinhg getol disebut untuk maju jadi ketua umum PSSI. apalagi, Wakil Presiden Jusuf Kalla ikut-ikutan mengusulkan ET karena integritasnya dalam sepak bola yang sudah tidak diragukan lagi.
Gusti pun menegaskan setuju jika ET dicalonkan jadi Ketua Umum PSSI. bahkan, dia mendukung penuh jika itu terjadi. ’’Anggotanya mungkin bisa Akmal Marhali, Najwa Shihab, dan banyak lagi. saya lihat mereka banyak memberi analisa terkait sepak bola, jadi cocok,’’ ucapnya.
Pria yang juga berprofesi sebagai pengacara itu mengungkapkan legowo jika dirinya digantikan orang-orang tersebut. Dia juga akan membantu untuk membuka link ke FIFA jika nantinya kepengurusan baru sudah dibentuk. ’’Tapi saya nanti sudah tidak mau berhubungan lagi dengan sepak bola. Biarkan orang-orang baru saja yang bekerja, saya ingin lepas,’’ tambahnya.
Manajer Madura FC Januar Herwanto juga sependapat terkait hal tersebut. menurutnya, ET adalah sosok yang sudah terbukti integritasnya dalam sepak bola. Selain pernah jadi pemilik Inter Milan, Erick juga tercatat pernah menjadi presiden Inter Milan dan pemilik D.C United, serta Dewan Direksi Oxford United, dan Wakil Komisaris di Persib Bandung. Pengetahuan tentang sepak bolanya cukup bagus. Ditambah saat ini Erick yang menjadi Ketua Umum Komite Olimpiade Indonesia (KOI) periode 2014-2019.
Di luar itu, Januar melihat ET adalah pengusaha yang sukses. Alasan itu yang paling utama dirasanya bisa jadi Ketua Umum PSSI yang baik. Sebab, jika seseorang sudah berkecukupan alias selesai dengan masalah pribadinya, pasti ketika memegang jabatan di PSSI akan serius memikirkan sepak bola Indonesia tanpa kepentingan yang lain. ’’Benar-benar ingin berbakti untuk negara lewat sepak bola,’’ tegasnya.
Selain itu, harapan Januar selain ET jadi Ketua Umum PSSI adalah anggota Exco harus dirombak total. Artinya, pengurus yang ada saat ini jangan boleh naik lagi jadi anggota Exco. ’’Jangan ada perwakilan klub juga di Exco, rangkap jabatan dan lain-lain. Kalau anggota klub mau jadi Exco, ya lepas jabatannya di klub,’’ harapnya.
CEO Persijap Jepara Esti Puji Lestari juga sependapat dengan Januar. Tapi, dia tidak terbatas sosok ET saja yang jadi Ketua Umum PSSI. baginya, siapapun nanti yang mencalonkan diri diharapkan punya integritas dan mampu untuk mengelola federasi tanpa kepentingan pribadi. ’’Saya dukung siapa saja dengan syarat itu. Entah Erick Tohir ataupun Umuh Muchtar. Yang terpenting integritasnya ada,’’ terangnya.
Dia juga siap untuk maju sebagai Anggota Exco PSSI. asalkan calon-calon Exco lain memang tidak kredibel dan dianggapnya kurang memenuhi syarat. ’’Kalaupun saya terpilih, jabatan di Persijap saya lepas. Tapi secara pribadi saya lebih nyaman di sini (Persijap),’’ ungkapnya.
Manajer Madura United Haruna Soemitro menjelaskan karpet merah saat ini sudah disiapkan untuk siapapun yang mau mencalonkan diri jadi Ketua Umum, Wakil Ketua Umum, hingga pengurus PSSI. voters juga ditegaskannya akan mendukung siapapun yang dianggap kredibel. ’’Calonnya? Gak tahu gelap. Tapi, katanya kan harus bersih, mungkin yang pas dari kepolisian,’’ tuturnya.
Alasan itu cukup mendasar. Sebab, Haruna melihat kebanyakan Ketua Umum PSSI selalu menyandang status tersangka. Sebelum Jokdri misalnya, ada Nurdin Halid hingga La Nyalla Mattalitti yang juga sempat tersandung kasus hukum sebagai tersangka. ’’Ada baiknya siapa-siapa yang akan memimpin PSSI ke depan harus siap dengan resiko itu (sebagai tersangka). Jangan nanti sedikit-sedikit mundur, KLB lagi. kami capek dengan keadaan itu,’’ paparnya.
Nah, jika melihat komentar Haruna, sosok Khrisna Murti bisa jadi jawabannya. Apalagi, salah satu anggota Exco Refrizal juga berkomentar hal senada. ’’Kalau ada usulan dari pemerintah akan kami tampung. Termasuk pak Khrisna Murti. Kalau baca komennya luar biasa tentang bola, pantas kami calonkan sebagai ketua umum PSSI,’’ ucap Refrizal.
Nama lain yang juga menyembul ke permukaan adalah Ahmad Syauqi Soeratno. Mantan manajer PSIM Jogjakarta itu bahkan dalam seharian kemarin banyak menghiasi linimasa. Syauqi disebut-sebut sangat layak memimpin PSSI. Sebab, bukan saja mengerti sepak bola, tapi lelaki asal Jogjakarta tersebut juga memiliki komitmen terhadap sepak bola. Terutama pengembangan sepak bola di daerah-daerah.
Komitmen itu bukan tanpa bukti. Syauqi pernah lama mengurusi Badan Liga Amatir (BLA). Hanya saja, sikapnya yang lurus membuat dirinya tidak disukai dan terpental dari kepengurusan PSSI. ”Wah berlebihan kalau menyebut nama saya. Saya ini apa toh,” ujarnya merendah ketika dikonfirmasi Jawa Pos terkait ramainya namanya disinggung-singgung layak mengurus PSSI.
Syauqi tidak menyebut tidak tahu-menahu kalau namanya ramai disebut beberapa pihak. Apalagi, selama ini dirinya juga tidak pernah berbicara perihal kepengurusan PSSI. ”Saya ini kan dibilang orde lama. Jadi, sebaiknya memunculkan nama-nama yang benar-benar baru,” katanya.
Tapi, bagaimana jika nantinya benar-benar ada yang mengajukan namanya? Syauqi tidak mau berandai-andai. Hanya saja, dia menegaskan komitmennya terhadap sepak bola tidak pernah berubah. Cintanya untuk olahraga yang paling digemari masyarakat tersebut juga tidak pernah luntur. ”Cuma kalau soal itu (maju pencalonan ketua umum PSSI, red) saya tidak bisa ngomong,” ucapnya. (rid/jpg)
Simak berita menarik bontangpost.id lainnya di Google News
Ikuti berita-berita terkini dari bontangpost.id dengan mengetuk suka di halaman Facebook kami berikut ini: