JAKARTA – Kegagalan Bontang mendapatkan Piala Adipura terbayar lunas, dengan diraihnya penghargaan Rating Kota Cerdas Indonesia (RKCI) kategori Rating Kota Menuju Cerdas, kemarin (11/12). Pasalnya, salah satu indikator yang dinilai adalah lingkungan.
Acara pemberian penghargaan dibagi menjadi dua. Pertama dilakukan di Istana Wakil Presiden (Wapres). Di mana Wali Kota Bontang Neni Moerniaeni menerima penghargaan RKCI dari Wapres Jusuf Kalla. Selanjutnya dibagikan award faktor penunjang RKCI Gedung Dhanapala, Kementerian Keuangan. Dari 14 award Bontang menerima 13. Di antaranya, Smart Health, Smart Social, Safe and Secure Cities, Rating Ekosistem Kompetitif, dan Smart Environment.
“Adipura lepas karena poin kurang 0,5 dari sampah (Tempat Pemrosesan Akhir). Tapi saat ini lingkungan juga dinilai dan hasilnya bagus,” kata Wali Kota Bontang Neni Moerniaeni, ditemui selepas menerima penghargaan dari Wakil Presiden (Wapres) Jusuf Kalla, kemarin (11/12) di Istana Wapres.
Neni mengungkapkan, ada lima indikator utama penilaian. Selain smart environment, juga smart economy, government, living, people, dan mobility. Kategori itu dibagi lagi ke dalam beberapa sub. “Penilaian ini dilakukan oleh tim independen,” terang istri Sofyan Hasdam itu.
Saat pembacaan award, Neni juga didapuk sebagai pembicara. Dia menerangkan, dengan kondisi Bontang yang diapit dua perusahaan besar, Pupuk Kaltim dan Badak LNG, maka perlu persiapan khusus. Mengingat bahan yang diolah tidak terbarukan. “Untuk itu perlu diberikan terobosan-terobosan agar bisa terus berinovasi,” terangnya.
Sementara, Wapres Jusuf Kalla mengatakan, bahwa penghargaan yang diraih jangan hanya menjadi pajangan. Namun juga harus diimplementasikan. “Setiap saya mengunjungi (kantor) wali kota atau gubernur, lemari penuh dengan piala. Namun setiap hari kita juga mendapat informasi keadaan banjir, sampah, sulitnya sanitasi, dan lainnya. Jadi diharapkan penghargaan ini sejalan dengan kota,” terangnya.
JK menyebut, ada kemungkinan penghargaan yang diberikan akan dipersempit. Mengingat kriteria yang diberikan tidak jauh berbeda.
Dia mencontohkan Rating Menuju Kota Cerdas yang penilaiannya tidak jauh berbeda dengan Piala Adipura. “Jadi disederhanakan lah, jangan sampai presiden dan wapres capai memberikan penghargaan,” selorohnya.
Di tempat yang sama, Rektor ITB Kadarsyah Suryadi mengungkapkan, awalnya ada 93 kota yang dinilai. Dibagi menjadi tiga kategori, yakni kota kecil, sedang, dan besar.
Kota kecil merupakan kota dengan penduduk kurang dari 200 ribu. Sedangkan kota sedang, 200 ribu sampai 1 juta jiwa. dan lebih dari 1 juta termasuk kota besar.
“Kami menurunkan 650 surveyor dan mengambil 400 sampel. Ini bukan ajang juara-juaran, tapi memahami kota yang dibahagiakan masyarakatnya,” terangnya. (edw)
Simak berita menarik bontangpost.id lainnya di Google News
Ikuti berita-berita terkini dari bontangpost.id dengan mengetuk suka di halaman Facebook kami berikut ini: