Hindari Polemik, Pengukuran Bantuan Seragam Gunakan Skema Baru   

BONTANG – Berkaca dari pengalaman tahun lalu, Dinas Pendidikan (Disdik) memiliki strategi terkait ukuran pemberian bantuan perlengkapan gratis. Khususnya untuk sepatu dan seragam. Pejabat Pelaksana Teknis Kegiatan (PPTK) pengadaan paket seragam gratis Disdik Bontang, Saparudin mengatakan seluruh sekolah sudah melakukan pengukuran.

Sebelumnya, Disdik telah membagikan draft atau panduan ukuran seragam. Pihak sekolah tinggal berpatokan pada data tersebut. Di antaranya, berkaitan dengan ukuran lebar pinggang, lebar dada, lebar panggul, serta panjang baju.

“Misalnya anak yang ukuran punggung 50 centimeter sudah bisa diketahui ukurannya apa,” ujar Saparudin.

Berkenaan dengan sepatu, data yang akan terkumpul nantinya bakal ditambah satu digit ukurannya. Hal ini untuk mengantisipasi pertumbuhan ukuran kaki anak. “Melakukan tambahan satu digit. Ukurnya 36 ya nanti dikasih 37,” tuturnya.

Skema ini dilakukan, mengingat tahun lalu akibat proses lelang memakan durasi panjang. Sehingga data ukuran yang diserahkan ke Disdik tidak sesuai tatkala bantuan itu dibagikan kepada siswa. Beberapa orang tua mengeluhkan kondisi seragam dan sepatu yang tidak muat saat dipakai anaknya.

Rencananya, Disdik akan menyerahkan dokumen lelang kepada Unit Layanan Pengadaan (ULP) pekan depan. Saparudin berharap dalam tahun ajaran baru, paket ini sudah terdistribusi kepada para pelajar. “Bila pertengahan maret sudah di-launching maka pertengahan April sudah ada pemenang. Setelah itu pemenang tender sudah bisa mulai bekerja,” ucapnya.

Bantuan perlengkapan sekolah gratis terdiri atas tas, sepatu, dan seragam. Peruntukannya hanya ditujukan kepada siswa baru yakni kelas I SD, VII SMP, dan X SMA. Jika dijumlahkan mencapai 10.156 siswa.

Bantuan ini menelan dana APBD Kota Bontang sebesar Rp 4,6 miliar. Rinciannya untuk pengadaan sepatu sejumlah Rp 1,7 miliar, pengadaan tas menelan Rp 1,4 miliar, serta untuk seragam dikalkulasikan mencapai Rp 1,5 miliar. (*/ak)