BONTANG – Pengendali Ekosistem Hutan Taman Nasional Kutai (PEH TNK) menyebut, hingga Maret sudah mengevakuasi sebanyak tiga ekor buaya dari berbagai daerah.
Petugas PEH TNK, Dedi Setiawan menerangkan ketiga buaya itu ditangkap dari Sangatta dengan ukuran 1,5 meter, Samarinda berukuran 1,7 meter kiriman dari Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Kaltim, dan terakhir yang ditangkap oleh warga di kolam lapangan golf Hotel Bintang Sintuk dengan besar 3 meter.
“Ini yang paling besar,” ungkapnya.
Seluruh buaya yang ditangkap tersebut dipindahkan ke Telaga Bening, Teluk Pandan, Kabupaten Kutai Timur. Sebelum melakukan pemindahan, pihaknya terlebih dahulu melakukan pengecekan mulai dari fisik, jenis kelamin hingga ukuran.
“Kami punya tempat relokasi,” tegasnya.
Dijelaskannya, Bontang adalah kawasan yang dikelilingi oleh perairan sehingga dipastikan masih banyak hewan predator tersebut berkeliaran. Sehingga bagi masyarakat yang tempat tinggalnya maupun melakukan aktivitas di daerah yang rawan hewan buas, dapat lebih waspada untuk menghindari konflik antara buaya dan manusia.
“Kami berterimakasih karena ada buaya yang direlokasi. Buayanya tidak dicederai, dan manusia juga aman,” katanya.
Diinformasikannya, buaya muara (Crocodylus porosus) merupakan hewan yang dilindungi. Sehingga harus dijaga kelestariannya. Selain itu, buaya ini merupakan jenis buaya yang paling besar dan paling ganas. (Zaenul)
Simak berita menarik bontangpost.id lainnya di Google News
Ikuti berita-berita terkini dari bontangpost.id dengan mengetuk suka di halaman Facebook kami berikut ini: