JAKARTA – Mendengar kata “robot”, yang terbayang dalam benak kita adalah karakter robot humanoid ala Hollywood seperti C3PO, R2D2, atau Terminator.
Namun, robot dalam kenyataannya adalah alat mekanis yang diprogram untuk melakukan berbagai fungsi spesifik yang berulang-ulang.
Robot melakukan pekerjaan rutin yang bukan merupakan pekerjaan impian orang-orang. Yaitu pekerjaan yang membosankan, kotor ataupun berbahaya.
Bukan fenomena baru, robot bahkan telah hadir di tengah manusia selama lebih dari setengah abad.
Sejak saat itu, robot telah diaplikasikan untuk kepentingan industri, antara lain dalam pekerjaan pengelasan produk-produk otomotif.
Namun, harus diakui, penggunaannya dalam industri jasa belakangan inilah yang membuat dampak teknologi robot lebih dirasakan di banyak aspek kehidupan kita sehari-hari.
Lelah dengan kondisi lalu lintas di Jakarta yang semakin macet?
Google, Tesla dan perusahaan lainnya telah meluncurkan mobil-mobil otonom yang dapat melayani Anda.
Anda memiliki orang tua lanjut usia yang membutuhkan perawatan selama Anda bekerja?
Di berbagai negara kini telah banyak terdapat robot-robot yang dapat merawat orang tua lanjut usia.
Atau mungkin Anda hanya ingin bermain pingpong? Maka Anda dapat melakukannya bersama Forpheus, robot pingpong yang diciptakan oleh Omron, pemimpin dunia dalam teknologi sensing dan control.
Ya, Anda tidak salah dengar – bermain ping-pong!
Forpheus tidak dapat berbicara atau mengangkut berbagai benda yang dibutuhkan manusia.
Forpheus pun tidak berpenampilan fisik seperti manusia, melainkan berbentuk seperti robot laba-laba yang sangat besar.
Namun, tidak seperti laba-laba, Forpheus dapat mendeteksi di mana Anda berdiri, bagaimana Anda memegang raket dan menganalisa bagaimana memberikan pukulan terbaik untuk mengalahkan Anda.
Omron menciptakan robot ping-pong Forpheus untuk menunjukkan visi terhadap evolusi terkait hubungan antara manusia dan mesin.
Omron mengembangkan teknologi yang dapat membantu masyarakat, menciptakan masa depan dengan harmoni yang optimum antara manusia dan mesin.
Masa di mana mesin tidak lagi sekadar “bekerja sama” dengan manusia untuk mencapai tujuan yang ditetapkan.
Tetapi juga dapat bermitra dengan manusia dalam mengambil keputusan untuk menciptakan kehidupan yang lebih kreatif.
Omron optimistis bahwa robot ping-pong Forpheus merupakan simbol kemitraan antara manusia dan mesin.
Untuk meciptakan lingkungan kerja terbaik bagi manusia dan robot, mesin harus dapat merasakan emosi manusia.
Omron, dengan keahlian bidang elektronik dan otomatisasi, memiliki sejarah panjang dalam mendukung industri dan masyarakat dengan berbagai solusi inovatif dan teknologi canggih.
Hal ini didasari oleh keyakinan kuat bahwa manusia dapat hidup berdampingan secara harmonis dengan mesin.
“Setiap hari di Omron, keyakinan ini dikukuhkan melalui berbagai riset dan proyek pengembangan. Dengan memadukan kemampuan manusia dan robot secara inovatif, maka akan lebih besar manfaat yang bisa dirasakan. Sementara itu, dengan penggunaan artificial intelligence (AI), kecerdasan pada mesin maupun perangkat sensor pada robot akan menambah dimensi baru yang semakin mendekatkan robot dengan manusia,” kata Yukio Kishida, Business Planning Division Manager PT Omron Electronics Indonesia.
Berkat pengembangan ini, robot semakin menjadi bagian dari kehidupan manusia di mana robot dapat membantu manusia baik di rumah, sekolah dan bahkan ketika bersantai.
Dalam industri yang rentan akan bahaya, mesin dapat bermitra bahkan menjaga keselamatan manusia.
Oleh karena itu, para pekerja dapat pulang ke rumah dengan selamat dan berkumpul kembali dengan keluarga mereka.
Keahlian Omron dalam teknologi sensing dan control membantu menciptakan kendaraan yang lebih aman, nyaman dan lebih ramah lingkungan bagi konsumen. Sebagai contoh, teknologi pendeteksi wajah Omron dapat membantu menciptakan kondisi berkendara yang aman.
Berbagai inovasi ini pun memungkinkan Omron mendukung terciptanya masyarakat yang lebih sehat.
Sebagai contoh, terkait dengan pencegahan penyakit kardiovaskular, masyarakat dapat melakukan deteksi dini penyakit kardiovaskular dengan menggunakan alat pengukur tekanan darah digital dari Omron di rumah untuk mendapatkan hasil yang cepat, mudah dan tepat.
Selain itu, melalui serangkaian alat wearable Omron di Project Zero, pengelolaan terhadap penyakit dapat semakin efektif karena dokter dapat secara rutin memonitor kesehatan pasiennya dari jauh, secara otonom dan real time. (jos/jpnn)
sumber: JPNN.com
Simak berita menarik bontangpost.id lainnya di Google News
Ikuti berita-berita terkini dari bontangpost.id dengan mengetuk suka di halaman Facebook kami berikut ini:
Discussion about this post