Irianto Dinilai Ideal Dampingi Rudy Mas’ud

Irianto Lambrie (kemeja biru) menyaksikan Muhammad Djailani menyerahkan (kanan) dokumen aspirasi kepada Tommy Pusriadi dari Yayasan Haji Rudy Mas’ud Center, Jumat (10/5). (RAMA SIHOTANG/KP)

bontangpost.id – Peta jalan politik menuju Pemilihan Gubernur (Pilgub) Kaltim kembali memunculkan dinamika baru.

Di antara nama-nama yang sudah lama mencuat, mantan Gubernur Kaltara Irianto Lambrie kini didorong sebagai figur alternatif mendampingi Rudy Mas’ud. Adalah tujuh ormas daerah yang menilai rekam jejak Irianto layak menjadi pendamping ketua DPD Golkar Kaltim itu.

“Kami tidak perlu menjelaskan rekam jejak lima tahun yang lalu. Kita semua punya mata dan telinga, juga perasaan, untuk mengidentifikasi figur-figur alternatif. Sehingga kami mendukung Rudy Mas’ud didampingi Irianto Lambrie,” kata Ketua Umum Majelis Rakyat Kaltim Berdaulat (MRKB) Muhammad Djailani di Samarinda, Jum’at (10/5).

Selain MRKB, organisasi lain yang disebut mendukung Irianto adalah Kerukunan Bubuhan Banjar Kalimantan Timur (KBBKT), Lembaga Budaya Adat Kutai (LABAK) Kalimantan Timur, Persekutuan Dayak Kalimantan Timur (PDKT), Ikatan Paguyuban Keluarga Tanah Jawi (Ikapakarti) Kaltim, Kerukunan Keluarga Selawesi Selatan (KKSS) Kaltim, dan Ikatan Cendekiawan Dayak Nasional (ICDN).

Duet Rudi Mas’ud-Irianto Lambrie diklaim pasangan paling ideal. Sebab, menggabungkan antara politik murni dan birokrat. Djailani mengaku sangat mengenal Rudi Mas’ud. Lantaran pernah memegang posisi sebagai wakil ketua DPD Golkar Kaltim.

“Saya tahu persis rekam jejaknya Pak Rudi Mas’ud, dia adalah seorang profesional sebagai politikus. Tetapi pengalaman di bidang birokrasi kurang, dan itu bisa dilengkapi dengan orang-orang berpengalaman (Irianto Lamrbie),” jelasnya.

Sementara itu Irianto Lambrie menyebut bila diminta maka dirinya siap berjuang. Soal pengalaman, dirinya pernah ditugaskan sebagai Penjabat Gubernur Kaltara pada 2013-2015. “Kemudian atas aspirasi masyarakat dan dukungan masyarakat di sana (Kaltara), saya dipilih jadi gubernur periode 2016-2021. Pilkada 2021, saya tidak bisa lanjut dan saya pensiun. Dan kampung saya di Samarinda, jadi saya pulang kampung,” imbuhnya.

Dia menyebut, deklarasi dukungan kemarin murni buah pikiran tujuh ormas tersebut. Prosesnya memakan waktu cukup panjang hingga saat ini. “Supaya clear, saya ingin menjelaskan proses yang berlangsung dalam waktu singkat dan cepat. Saya itu pulang umrah bulan Ramadan kemarin dan Idulfitri di Jakarta bersama anak-anak. Tiba-tiba saya ditelepon oleh saudara saya Muhammad Djailani, menyampaikan informasi ada pertemuan dan gagasan,” urainya.

Disebutkan, ketika pertama mendengar soal gagasan meminta dirinya untuk jadi bakal calon, dia tidak terlalu merespons. Namun tetap dibiarkan mengalir saja. “Dan memang sejak awal saya jujur tidak ada niat apapun untuk di Kaltim lagi ataupun di Kaltara. Artinya apa yang saya dapatkan di Kaltim, alhamdulillah sudah cukuplah. Namun intinya dari diskusi teman-teman organisasi, hasilnya yang dibacakan tadi (mengusung Rudi Mas’ud dan Irianto Lambrie),” pungkasnya. (dwi)

Print Friendly, PDF & Email

Simak berita menarik bontangpost.id lainnya di Google News

Ikuti berita-berita terkini dari bontangpost.id dengan mengetuk suka di halaman Facebook kami berikut ini:


Exit mobile version