BONTANG – Warga Bontang berinisial SR diduga mengedit foto salah satu dosen Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Universitas Brawijaya (UB) Maulina Pia Wulandari dan mengunggahnya ke media sosial. Hasil editan itu pun viral. Foto yang menjadi viral tersebut yakni foto sang dosen yang berbadan gemuk kemudian diedit menjadi kurus. Foto tersebut kemudian disandingkan dan diberi caption yang terkesan mengolok-olok. Wanita yang akrab disapa Pia itu pun berang. Pasalnya, dia merasa telah dirugikan dengan editan foto tersebut.
Tak terima fotonya diedit, Pia melaporkan SR yang diketahui berstatus Pegawai Negeri Sipil (PNS) Pemkot Bontang ini ke Polres Malang Kota.
Saat Bontang Post menemui SR di tempat kerjanya, dirinya mengaku khilaf dan sudah meminta maaf kepada yang bersangkutan. Kata SR, dia sama sekali tidak berniat menjelekkan atau mencemarkan nama baik Pia, karena dirinya hanya hobi mengedit foto.
“Tidak ada niat negatif dari postingan foto editan itu, karena itu semata-mata menyampaikan bahwa teknologi editing saat ini bisa menghasilkan karya seni seperti itu,” jelas SR, Jumat (27/7) kemarin.
SR juga menegaskan bahwa dirinya bukan ingin menghina orang yang ada dalam foto tersebut. Intinya dia tidak ada niat buruk atau mencemarkan nama baik. SR juga mengaku mendapat foto tersebut dari internet dan tidak mengetahui siapa objek dalam foto tersebut. Dia hanya menilai bahwa foto itu paling bagus untuk diedit, mengingat latar dari foto itu tidak banyak benda lain. “Saya memang memiliki hobi mengedit foto dan suka dunia fotografi,” ujarnya.
Terkait caption dari foto editannya itu, SR mengaku hanya ungkapan canda dan berharap agar para fotografer lebih dihargai dalam pekerjaannya. Karena mengedit dan foto itu tidak mudah. Dan untuk mengedit foto seperti itu pun, SR mengaku butuh waktu lama. “Tetapi saya sangat menyesal dan sudah menyampaikan permohonan maaf kepada yang bersangkutan,” terangnya.
Diakui SR bahwa dirinya memposting foto tersebut pekan lalu, dan sekira 3 hari dari postingan itu ada yang inbox memberikan akun media sosial milik wanita dalam foto itu. SR akhirnya mencari tahu akun tersebut dan berulang kali mencoba menghubunginya melalui telepon seluler, namun tidak diangkat. Sehingga SR memutuskan untuk mengiriminya pesan melalui Facebook menjelaskan maksud dari editing foto itu dan meminta maaf dengan segala ketulusan hatinya. “Yang bersangkutan memang menerima permohonan maaf saya, tetapi tetap akan menempuh jalur hukum,” katanya dengan suara serak menggambarkan kecemasan.
Setelah permohonan maaf itu, SR mengaku tidak bisa tidur, tidak enak makan karena memikirkan masalah itu terus. Apalagi, yang bersangkutan tetap akan menempuh jalur hukum dan dirinya merasa tak berdaya. “Saya mau bagaimana lagi (kalau tetap menempuh jalur hukum, Red.) saya sudah meminta maaf, dan mengakui kesalahan. Karena saya tidak ingin masalah ini merembet ke pekerjaan ataupun keluarga,” ungkapnya.
SR menyadari dirinya telah berbuat kesalahan dan kekhilafan. “Saya hanya bisa memohon, saya akui saya khilaf, saya keliru, tetapi tidak ada niat buruk saya sedikitpun,” katanya.
Dia hanya berharap, yang bersangkutan bisa menyelesaikan masalah ini secara kekeluargaan. “Tolong agar perbuatan saya dimaafkan dan mari selesaikan ini dengan cara kekeluargaan,” harapnya.
Sebagai informasi, pekan lalu SR mengedit foto wanita yang menggunakan kebaya warna merah. Di sisi kiri foto tampak wanita berkebaya itu dengan tubuh kurus, sementara sisi kanan foto tampak wanita yang sama dengan tubuh aslinya, gemuk. Caption dari hasil editing foto tersebut, terkesan mencibir wanita bertubuh gemuk.
Belakangan, baru diketahui bahwa wanita dalam foto tersebut adalah seorang dosen di Universitas Brawijaya. (mga)
Simak berita menarik bontangpost.id lainnya di Google News
Ikuti berita-berita terkini dari bontangpost.id dengan mengetuk suka di halaman Facebook kami berikut ini: