SAMARINDA – Proyek multiyears contract (MYC) atau proyek tahun jamak yang digagas mantan Gubernur Kaltim Awang Faroek Ishak diperkirakan tidak akan rampung pada Desember 2018. Muncul beragam spekulasi bahwa Gubernur dan Wakil Gubernur terpilih, Isran Noor dan Hadi Mulyadi akan mengevaluasi seluruh proyek yang memakan triliunan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Kaltim tersebut.
Pengamat ekonomi dari Universitas Mulawarman (Unmul) Samarinda, Aji Sofyan Effendi menyarankan agar gubernur baru tetap melanjutkan proyek tersebut. Pasalnya, proyek itu dapat memberikan efek positif bagi pembangunan daerah.
Proyek yang telah berjalan tersebut, lanjut dia, diletakkan Awang Faroek untuk kesejahteraan masyarakat Kaltim. “Bukan kesejahteraan segelintir orang. Saya meyakini itu,” ucapnya, Kamis (27/9) lalu.
Kata dia, apabila Isran-Hadi membatalkan seluruh proyek yang tengah dikerjakan tersebut, maka akan merugikan masyarakat Kaltim. Sebab proyek tahun jamak telah memakan banyak anggaran. Kemudian, jika dirampungkan, akan banyak efek positif yang dapat diterima pemerintah dan rakyat Benua Etam.
“Pekerjaan rumah seperti jalan tol, Jembatan Mahakam IV, dan lain-lain harus dilanjutkan. Sayang jika itu dibatalkan. Dalam jangka panjang, itu akan memberikan multiplier effect bagi Kaltim,” ucapnya.
Berdasarkan laporan Penjabat (Pj) Gubernur Kaltim, Restuardy Daud, pembangunan jalan tol Balikpapan-Samarinda sepanjang 99,02 kilometer terbagi menjadi lima seksi. Pengerjaan seksi satu sudah mencapai 86,42 persen.
Pada seksi tersebut, di segmen satu telah dikerjakan 100 persen, segmen dua 94,42 persen, dan segmen tiga 94,90 persen, segmen empat 81,99 persen, dan segmen lima 60,81 persen.
“Untuk seksi dua, seksi tiga, dan seksi empat progres pengerjaannya mencapai 70,52 persen. Sedangkan seksi lima sepanjang 10,99 kilometer, progresnya telah mencapai 54,49 persen,” ungkapnya.
Kemudian pembangunan Jembatan Mahakam IV bentang tengah sepanjang 400 meter, progres fisik sampai September 2018 mencapai 74,81 persen. Sedangkan pembangunan Jalan Pendekat sisi Samarinda Kota dengan panjang 502,4 meter, progres fisik sampai September 2018 telah mencapai 90,03 persen.
Pembangunan Jalan Pendekat Mahakam IV sisi Samarinda Seberang dengan panjang 386,65 meter, progres fisiknya telah mencapai 85,18 pesen.
Pembangunan Sistem Pengelolaan Air Minum (SPAM) Maloy dengan kapasitas reservoir 5.000 meter kubik dan kapasitas produksi Instalasi Pengolahan Air sebesar 200 liter per detik, berlokasi di Kabupaten Kutai Timur, dengan progres sampai dengan September 2018 telah mencapai 86,137 persen.
“Pembangunan Pipa Transmisi Sistem Sekerat dengan panjang lebih kurang 28 kilometer. Sistem ini didesain dengan kapasitas 2×250 liter per detik. Pekerjaan ditargetkan tuntas akhir tahun 2018 dengan capaian progres bulan September mencapai 92,26 persen,” bebernya.
Kata Restuardy, pembangunan Bandara Aji Pangeran Tumenggung (APT) Pranoto telah memasuki tahap penyempurnaan runway strip. Hal itu sebagai kriteria untuk penerbangan pesawat berbadan besar.
“Sambil menunggu kesiapan beberapa maskapai yang telah berminat dan melakukan survei. Di antaranya Express Air, Wings Air, dan Garuda Indonesia,” ucapnya. (*/um)
Simak berita menarik bontangpost.id lainnya di Google News
Ikuti berita-berita terkini dari bontangpost.id dengan mengetuk suka di halaman Facebook kami berikut ini: