Isran Noor Di Jakarta, Sinyal Kuat Kunci Gerindra

Gubernur Kaltim Isran Noor (Nasrullah/bontangpost.id)

bontangpost.id – Langkah politik pasangan petahana, Isran Noor-Hadi Mulyadi, menuju panggung Pilgub Kaltim jelas sangat dinanti. Kendati mengisyaratkan maju melalui jalur perseorangan setelah mengeklaim mengantongi lebih 300 ribu dukungan yang tersebar di sepuluh kabupaten/kota di Bumi Etam, nyatanya magnet kedua tokoh tersebut masih mampu memikat partai politik (parpol).

Beberapa partai disebut sudah melakukan pendekatan dan menjalin komunikasi dengan Isran Noor. Sehingga, selain mempersiapkan jalur independen, langkah maju melalui jalur partai politik pun masih terbuka. “Persiapan (mendaftar) masih berproses,” ujar Hadi Mulyadi.

Politikus Partai Gelora itu pun mengakui bahwa beberapa parpol sudah merapat ke pasangan petahana. “Pak Isran masih di Jakarta. Apakah maju lewat jalur independen atau partai, terserah Pak Isran,” sambung pria yang pernah menjadi anggota DPR RI tersebut.

Fenomena politik di mana kandidat mendaftar melalui jalur perseorangan namun juga mengantongi dukungan parpol, bukan hal baru lagi di dunia politik Tanah Air, termasuk Kaltim.

Dari kacamata pengamat politik Universitas Mulawarman, Budiman, langkah pasangan Isran Noor dan Hadi Mulyadi diklaim menjadi sinyal bahwa keduanya merupakan tokoh kuat di Bumi Etam, yang bahkan tidak mau didikte oleh parpol.

“Meskipun maju sebagai calon independen, tapi dalam melaksanakan visi-misi nanti tetap bisa merangkul partai politik,” papar Budiman.

Apalagi Isran Noor diketahui memiliki kedekatan dengan Partai Gerindra. Melihat situasi internal saat ini, bukan tak mungkin mantan bupati Kutai Timur itu akan mengantongi restu partai besutan Prabowo Subianto tersebut.

“Arah ke sana ada. Apalagi melihat kemarin dalam pemenangan Prabowo-Gibran di Kaltim, meskipun Isran Noor itu bukan bagian dari TKD (tim kemenangan daerah), dua minggu terakhir beliau intens mendeklarasikan diri, bahkan mengajak orang untuk memilih Prabowo-Gibran,” urainya.

Sehingga, bila bicara balas budi, Prabowo diklaim punya utang politik kepada Isran Noor. Dan, wajar jika kemudian Gerindra lebih condong mendukung gubernur Kaltim periode 2018–2023 tersebut.

“Apalagi kalau memang kisruh dan melibatkan tokoh nomor satu Gerindra Kaltim (Andi Harun). Maka semakin lempeng (mulus) Pak Isran untuk diusung. Sehingga berpotensi maju melalui Partai Gerindra,” sambungnya.

Ketokohan Isran semakin terlihat dengan sinyal merapatnya Partai Demokrat. Dalam rekaman yang beredar, tampak Ketua DPD Demokrat Kaltim Irwan yang menemui Isran. Sesuatu yang bisa dibilang tak lazim. Umumnya, kandidatlah yang bergerilya mendatangi partai politik agar mendapat dukungan.

Jika Gerindra dan Demokrat bersepakat membangun koalisi, raihan kursi keduanya di parlemen sudah bisa memenuhi syarat mengusung kandidat ke panggung Pilgub Kaltim.

Apalagi, kata Budiman, berembus kabar bahwa PKB pun memberi sinyal mengusung Isran. “Tiga partai itu sudah lebih dari cukup (untuk mengusung calon),” imbuhnya.

Menurut Budiman, Isran Noor bisa saja semakin memperlihatkan kualitasnya dengan menyampaikan pesan kepada khalayak bahwa dirinya tak bisa dengan mudah diatur oleh partai politik. Dan justru partai politiklah yang membutuhkan dirinya saat ini.

“Maka ada kemungkinan beliau (Isran) tetap melalui jalur independen. Kan kejadian Ibu Rita (Widyasari, mantan bupati Kutai Kartanegara) begitu. Dia independen tetapi tetap didukung (partai). Nah, kalau Isran bisa mengunci Gerindra, maka peluang Seno Aji untuk menjadi wakil menjadi sangat-sangat tipis, bahkan tidak mungkin. Justru tindakan konyol kalau Seno Aji tetap melangkah maju,” imbuhnya.

Sementara itu, untuk peluang Rudy Mas’ud, menurut Budiman, jika ingin menang, maka yang paling realistis adalah menggandeng tokoh Gerindra. Khususnya dari daerah pemilihan Kutai Kartanegara.

Sebab berdasarkan perhitungan, untuk memenangkan kontestasi Pilgub Kaltim, resepnya sederhana. “Kuasai Balikpapan, Samarinda, dan Kukar,” ujar dia.

“Seno Aji kan representasi Kukar. Sementara Rudy Mas’ud, tidak usah ditanya soal Balikpapan. Ketika itu digabung dan ambil setengahnya Samarinda, maka bisa memenangkan kontestasi,” katanya.

Namun, di sisi lain, Budiman melihat kecerdasan berpolitik Isran Noor melalui pendekatannya ke Gerindra. Langkah itu secara tidak langsung bisa mengunci tokoh-tokoh besar partai tersebut seperti Wali Kota Samarinda Andi Harun, dan Seno Aji, yang berpotensi berpasangan dengan Rudy Mas’ud. (dwi/k8)

Simak berita menarik bontangpost.id lainnya di Google News

Ikuti berita-berita terkini dari bontangpost.id dengan mengetuk suka di halaman Facebook kami berikut ini:


Exit mobile version