SAMARINDA – Sesuai kontrak, proyek Jembatan Mahakam IV mestinya tuntas akhir 2018. Namun, kontraktor mendapat tambahan waktu 50 hari untuk menuntaskan pekerjaan. Saat ini, progres pembangunan jembatan yang dikenal dengan sebutan Jembatan Kembar itu diklaim sudah 93 persen.
Kondisi ini membawa optimisme. Jembatan itu memungkinkan rampung akhir Februari. Apalagi, pekerjaan dan pemasangan bentang tengah sedang berproses. Ini disampaikan Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (DPUPR) Kaltim Taufik Fauzi.
Menurutnya, sekarang sudah sampai pekerjaan hanger (batang penggantung) dan penetapan posisi lantai untuk badan jalan. Jadi, perapian hingga tuntas dapat terealisasi akhir Februari. “Sisi Samarinda Kota sedang menunggu pelepasan cable stayed,” ujar dia.
“Tinggal perapian (sisi Samarinda Seberang). Karena jalan untuk akses Samarinda Seberang mengarah ke Bandara APT Pranoto, tanah galian. Harus dirapikan terus,” sambung Taufik.
Dia berharap, jembatan dapat tersambung pada 18 Februari. Apalagi, Tim Komisi Keamanan Jembatan, Terowongan, dan Jalan (KKJTJ) dari Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (Kemen-PUPR) sudah beberapa kali uji coba secara individu. “Seperti rangka atas jembatan telah dilakukan uji material,” bebernya.
Pihaknya juga intens berkoordinasi dengan KKJTJ. Namun, pengujian secara formal dapat dilaksanakan setelah pembangunan betul-betul tuntas. “Tim ahli akan didatangkan lagi (KKJTJ). Kami akan bersurat pada KKJTJ untuk melakukan pengujian,” sebut dia.
“Nanti akan datang semua tim ahlinya. Tim pemeriksa struktur, rangka, pondasi, material, dan lainnya. Semuanya akan datang. Tapi, tidak langsung (setelah disurati). Mereka (KKJTJ) banyak kegiatan,” tutur Taufik.
Tidak itu saja, Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) pun akan didatangkan. Apalagi jembatan menggunakan teknologi kabel sensor. “Yang jelas, semua ahli akan datang untuk menguji. Kami akan bertanggung jawab sampai tuntas. Kami tidak ingin ada risiko,” akunya. “Setelah Lebaran sudah bisa diresmikan. Paling lambat Agustus,” pungkasnya.
Terpisah, anggota Komisi III DPRD Kaltim Dahri Yasin juga meyakini bahwa Jembatan Kembar rampung akhir Februari. Setidaknya sebelum pemilu pembangunan sudah tuntas. “Apalagi sekarang bentang tengah sedang berproses. Kecuali uji teknis, seperti uji kapasitas yang memerlukan waktu untuk mendatangkan tim KKJTJ,” kata dia.
Dia menilai, wacana meresmikan pada pertengahan tahun terlalu lama. Peresmian harusnya bisa lebih cepat. Dia tak ingin nasib Jembatan Kembar sama seperti Jembatan Mahkota II yang pernah gagal diresmikan. Lantaran sertifikat layak operasi tidak diterbitkan.
“Kan, setelah dilakukan pengujian oleh KKJTJ, ternyata ada yang belum terpenuhi. Seperti badan jalan yang bergelombang dan sensor kabel belum diadakan. Sehingga, wacana peresmian tertunda. Jangan sampai terjadi kepada Jembatan Kembar,” harap politikus Golkar ini.
Dalam pelaksanaan pekerjaan, lanjut dia, secara struktural jelas disampaikan mengenai setiap detail pekerjaan. Apalagi sudah ada pengawas yang memantau. “Kalau sampai terjadi seperti Jembatan Mahkota II, bukan salah kontraktor. Pengawasan yang kurang,” sebutnya.
Dia meminta, pengawas teknis lebih rutin turun ke lapangan. Bahkan, pengawas diminta bersikap tegas jika melihat kejanggalan dari hasil pekerjaan. “Jangan diam saja. Kalau mau cepat diresmikan, harus profesional,” tutupnya. (*/dq/dwi/k15/kpg)
Simak berita menarik bontangpost.id lainnya di Google News
Ikuti berita-berita terkini dari bontangpost.id dengan mengetuk suka di halaman Facebook kami berikut ini: