SANGATTA- Beberapa bahan pokok menjelang hari raya sedikit mengalami kenaikan. Meskipun tak signifikan. Kenaikan ini cukup membuat masyarakat resah. Banyak yang berspekulasi. Diantara dugaan, ialah adanya permainan pengusaha yang menimbun barang.
Namun hal itu dibantah oleh Polres Kutim. Dari hasil penelusuran yang dilakukan oleh timnya, tak ada penimbunan terlebih permainan pengusaha. Kenaikan harga murni karena banyaknya permintaan dan faktor cuaca. Cuaca tak bersahabat. Terlebih pasokan barang di kecamatan-kecamatan.
“Kami ada petugas pangan. Mereka yang terus memantau harga pangan. Kami inpeksi juga. Kami telusuri. Tetapi untuk saat ini karena hambatan alam. Masalah cuaca. Makanya dimaklumi,” kata Kapolres AKBP Teddy Ristiawan.
Meskipun begitu, pemantauan terus dilakukan. Jika ada pengusaha nakal yang nekat mempemainkan harga, maka pihaknya tak segan-segan memberikan tindakan tegas.
“Ya kami lihat naiknya karena apa. Makanya kami terus telusuri kenaikan harga. Tidak hanya saat ramadan ini, tetapi rutin,” katanya.
Wakil Bupati Kutim, Kasmidi Bulang membenarkan jika terjadi sedikit lonjakan harga. Namun, masih dapat terjangkau oleh masyarakat. Harga masih cenderung stabil.
Dari hasil pantauan di Pasar Induk Sangatta (PIS), harga daging masih normal yakni Rp 130 ribu, ayam Rp 45 ribu, dan ikan Rp 30-40 ribu perkilo. Sedangkan sayur-sayuran tak ada mengalami kenaikan. Semua normal.
“Stoknya juga aman. Tak ada masalah. Harganya juga masih terjangkau. Mudahan saja tak ada kenaikan lagi,” kata Kasmidi saat memantau pasar beberapa hari lalu.
Sebelumnya, warga Kutim, meminta pemerintah dan aparat untuk memantau harga pasar. Karena diketahui, beberapa bahan pokok sudah mengalami kenaikan. (dy)
Simak berita menarik bontangpost.id lainnya di Google News
Ikuti berita-berita terkini dari bontangpost.id dengan mengetuk suka di halaman Facebook kami berikut ini:
Discussion about this post