Bandara Sepinggan di Balikpapan mengalami penurunan jumlah penumpang pada Natal 2018 dan Tahun Baru 2019 bila dibandingkan dengan jumlah penumpang pada Natal 2017 dan Tahun Baru 2018. “Turun 19,11 persen,” kata General Manager (GM) PT Angkasa Pura I Sepinggan Farid Indra Nugraha di Balikpapan, Senin.
Tercatat pada 2019 ini ada 345.194 orang sementara pada 2018 ada 426.763 orang. Menurut GM Farid, harga tiket yang melonjak cukup banyak menjadi penyebab utama penurunan jumlah penumpang tersebut. Di agen-agen tiket pesawat udara di Balikpapan dapat dengan mudah ditemukan fakta tersebut.
Tiket pesawat maskapai Lion Air rute Balikpapan-Surabaya, misalnya, dari saat normal Rp550.000, kini mencapai Rp950.000 atau naik hampir dua kali lipatnya. Dalam laporan Bank Indonesia Kantor Perwakilan Balikpapan, kenaikan harga tiket pesawat itu sampai menjadi pemicu terbesar inflasi Kota Minyak pada bulan Desember lalu.
Masih berkenaan Natal dan Tahun Baru, jumlah terbanyak penumpang berangkat dari Bandara Sepingan mencapai 22.257 orang yang terjadi di H-3 Natal, atau 22 Desember 2018. Adapun arus balik masuk Balikpapan terjadi pada H+2 atau 3 Januari 2019 dengan penumpang 22.929 orang. “Rata-rata jumlah penumpang harian mencapai 19.129 orang,” kata Farid.
Sebab jumlah penumpangnya turun, maka jumlah pergerakan pesawat di Bandara Sepinggan juga turun. Begitu pula dengan kargo yang diangkut. Pada tahun 2017/2018 ada 3.291 pergerakan sementara 2018/2019 terjadi 3.154 pergerakan atau menurun 4,16 persen. Muatan kargo 2017/2018 sebanyak 3.006.544 kg, dan di tahun 2018/2019 2.577.206 kg atau turun 14,28 persen.
Namun demikian, menurut GM Farid, secara tahunan, jumlah penumpang yang dilayani Bandara Sepinggan naik 2,35 persen di tahun 2018 dibanding dengan tahun 2017. Tahun 2018 terdapat 7.553.190 penumpang, dan di tahun 2017 ada pada 7.380.121 penumpang. Demikian juga dengan pergerakan pesawat, yaitu pada tahun 2018 sebanyak 70.420 pergerakan dan tahun 2017 ada 67.345 pergerakan, atau naik 4,57 persen. Jumlah kargo bahkan naik 81,15 persen, dari 54.561.436 kg menjadi 98.835.381 ton.
Perubahan gaya belanja masyarakat disebutkan jadi satu penyebab kenaikan jumlah kargo tersebut. Kini belanja online yang memerlukan jasa pengiriman kargo udara semakin diminati. Pada Senin (7/1) juga Pos Terpadu Monitoring Angkutan Udara Natal dan Tahun Baru di Bandara Sepinggan ditutup. GM Farid berterimakasih kepada semua pihak yang sudah terlibat melayani penumpang dan menjaga kelancaran layanan antara tanggal 20 Desember 2018 hingga 6 Januari 2019. (antara)
Simak berita menarik bontangpost.id lainnya di Google News
Ikuti berita-berita terkini dari bontangpost.id dengan mengetuk suka di halaman Facebook kami berikut ini: