bontangpost.id – Kualitas akses di Kaltim terus digenjot seiring rencana pemindahan ibu kota negara (IKN) baru. Menyusul Tol Balikpapan-Samarinda yang sudah beroperasi penuh, pembangunan Tol Samarinda-Bontang diproyeksikan dimulai pada 2023. Hal itu disampaikan Asisten II Sekprov Kaltim Abu Helmi. Diterangkan, studi kelayakan Tol Samarinda Bontang sudah rampung.
“Sementara DED (detail engineering design) juga sudah ada, tinggal proses revisi. Saat ini sedang tahap penyiapan untuk kajian lingkungan,” jelasnya. Pemprov Kaltim, sambung dia, berharap secepatnya konstruksi Tol Samarinda-Bontang dimulai. Pemprov juga berharap Tol Samarinda-Bontang masuk proyek strategis nasional (PSN). Sementara mengenai mekanisme pendanaan, Abu Helmi menuturkan bisa bersumber dari APBN dan murni investasi swasta.
Di sisi lain, persoalan lahan belum rampung dibahas pemprov Kaltim. Namun, dia menyampaikan jika hal itu sudah dimasukkan ke daftar program strategis nasional. “Kalau masuk ke sana maka ada kewajiban pemerintah pusat untuk membiayai. Sementara Pemprov Kaltim dalam posisi mendukung sesuai dengan aturan yang berlaku,” katanya.
Untuk diketahui, berdasarkan Peraturan Presiden RI Nomor 109 Tahun 2020, ada sembilan PSN di Kaltim. Pertama, adalah fasilitas coal to methanol Kutai Timur, pengembangan lima lapangan gas, dan pembangunan irigasi rawa Telake. Kemudian, pembangunan Bendungan Sepaku Semoi di Penajam Paser Utara, Bendungan Marang Kayu di Kukar, dan Pelabuhan KEK Maloy di Kutim. Juga ada pembangunan Jalan Tol Samarinda-Bontang, Tol Balikpapan-Samarinda, dan pembangunan kilang minyak di Bontang.
Berdasarkan desain awal yang dibuat Dinas Pekerjaan Umum Penataan Ruang dan Perumahan Rakyat Kaltim, Tol Samarinda-Bontang bersinggungan dengan Tol Balikpapan Samarinda (Balsam). Di Seksi 4 tol Balsam nanti dibangun jembatan di atas Sungai Buaya yang akan menghubungkan Tol Balsam dengan Tol Samarinda-Bontang. Tol ini juga akan dibuat mengarah ke Bandara Aji Pangeran Tumenggung (APT) Pranoto di Samarinda Utara. Secara keseluruhan, anggaran pembangunan tol ini diperkirakan Rp 11 triliun. Termasuk Rp 1 triliun untuk pembangunan jembatan di atas Sungai Buaya. Jika kajian lingkungan dan DED Tol Balikpapan-Bontang rampung, megaproyek itu akan dilelang pemerintah.
Sebelumnya, Kepala Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) Danang Parikesit turut menyampaikan jika Tol Samarinda-Bontang masih dalam tahap review studi kelayakan. “Tol Samarinda-Bontang masih proses review FS (feasibility study/studi kelayakan) tahun 2021,” katanya. Danang menambahkan keputusan untuk melanjutkan rencana pembangunan Jalan Tol Samarinda-Bontang itu baru bisa diketahui setelah review studi kelayakan rampung. “Kalau semua lancar dan dari review FS dinyatakan layak, akan lelang paling cepat 2023,” ungkap pria berkacamata ini. (nyc/riz/k8)
Simak berita menarik bontangpost.id lainnya di Google News
Ikuti berita-berita terkini dari bontangpost.id dengan mengetuk suka di halaman Facebook kami berikut ini:
Discussion about this post