bontangpost.id – Rekaman oknum dosen di Universitas Trunajaya Bontang yang terlihat mengumpat dan membubarkan mahasiswa saat melakukan aksi demonstrasi di pelataran kampus pada Selasa (28/9/2021) kemarin menggunakan batang kayu menuai kritik tajam. Salah satunya dari Wakil Ketua DPRD Bontang Agus Haris.
Secara tegas Agus Haris menuturkan kekecewaannya. Menurutnya, terang tak patut seorang dosen memperlakukan mahasiswa dengan cara seperti itu, memukul dan memaki mereka dengan umpatan kasar. Tidak beradab dan tidak sopan.
“Sangat kita sayangkan. Sangat tidak patut kita lihat seperti itu,” ujarnya kepada bontangpost.id, Rabu (29/8/2021) sore.
Agus bilang, mahasiswa memang punya kecenderungan untuk menyampaikan pemikirannya melalui mimbar bebas seperti itu. Lagi pula, sebutnya, ketika terjadi aksi, itu berarti ada komunikasi yang buntu antara mahasiswa dengan pihak kampus. Sebab umumnya, gerakan seperti itu terjadi hanya ketika tak ditemukan win-win solution antar seluruh pihak.
“Kalau buntu dalam forum, ya terjadilah seperti itu. Dan itu biasa saja,” ungkapnya.
Menanggapi jawaban kampus, bila mahasiswa aksi tanpa pemberitahuan terlebih dulu, menurut Agus, tidak perlu juga mahasiswa harus bilang. Mengingat kampus itu tempat mahasiswa tersebut menempuh pendidikan. Rumah mereka sendiri. Penyampaian pendapat melalui mimbar bebas hanyalah salah satu cara untuk menyampaikan pendapat dan menuntut hak.
Politikus Gerindra ini mengatakan, reaksi dosen dalam video itu jelas berlebihan dan sangat tak patut ditiru. Mestinya mereka menerima mahasiswa secara baik-baik dan lebih bersahabat. Mengingat pada dasarnya mereka semua, baik pihak kampus dan mahasiswa adalah kaum intelektual, kaum terdidik. Seharusnya ini bisa diselesaikan dengan cara yang lebih elok.
“Coba lihat ketika kami (DPRD) didemo, mana pernah kami perlakukan tidak baik. Yang dipakaikan kayu itu hanya binatang, bukan mahasiswa,” ujar pria yang sebelumnya aktif di dunia gerakan guru ini.
Lebih jauh dia mengatakan, di kampus yang dikenal sebagai laboratorium ilmu dan pengetahuan, tindakan tak terpuji seperti itu mestinya tak terjadi. Kejadian itu sangat mencoreng dunia pendidikan. Dan ini bisa jadi preseden buruk, baik buat nama baik kampus, atau pihak-pihak yang terlibat dalam tindakan tak terpuji itu.
“Saya masih tidak bisa memahami, kok bisa di kampus kejadian itu terjadi. Intelektual mestinya tidak begitu,” tegasnya. (*)
Simak berita menarik bontangpost.id lainnya di Google News
Ikuti berita-berita terkini dari bontangpost.id dengan mengetuk suka di halaman Facebook kami berikut ini: