bontangpost.id – Bertambahnya pendapatan asli daerah (PAD) tampaknya hal yang sangt prioritas. Meski harus mengorbankan hak warga untuk mendapat fasilitas jalan yang baik.
Di tengah sorotan kerusakan jalan Soekarno Hatta maupun Jalan M Roem, Dinas Perhubungan (Dishub) membeberkan bahwa ada aktivitas pengangkutan tiang pancang. Dari Pelabuhan Loktuan. Menuju kilang crude palm oil (CPO) milik PT Energi Unggul Persada (EUP) di Bontang Lestari.
Pengangkutan via darat itu dilakukan meski sejatinya PT EUP memiliki pelabuhan. “Kalau lewat pelabuhan mereka, tidak bisa menarik retribusi,” kata Kasi Angkutan Dishub Bontang Welly Sakius, ditemui selepas rapat kerja dengan Komisi III DPRD Bontang.
Meski begitu, Welly belum bisa membeberkan berapa cuan yang masuk ke kas daerah dari setiap tiang pancang yang diangkut.
Sementara, Ketua Komisi III Amir Tosina menyebut bahwa pihaknya akan mendalami hal tersebut. Mengingat kerusakan jalan bisa bertambah dengan adanya aktivitas tersebut.
“Itu juga yang akan kami tanyakan. Kenapa tidak menggunakan pelabuhan sendiri,” terangnya.
Di samping itu, politikus Gerindra tersebut juga menyoroti waktu pengangkutan. Karena dilakukan tidak sesuai aturan. “Harusnya kan mulai malam sampai pukul 06.00. Tapi tadi pagi saya lihat mereka beroperasi,” tandasnya. (*)
Simak berita menarik bontangpost.id lainnya di Google News
Ikuti berita-berita terkini dari bontangpost.id dengan mengetuk suka di halaman Facebook kami berikut ini: