Kisah Jela Kopdayana, Warga Guntung yang Raih Cita-Cita Jadi Polwan dan Perawat

Diterima Melalui Jalur Bakomsus Polda Kaltim

Jela Kopdayana. (Dok/Pribadi)

Pantang menyerah dan selalu mengasah pengetahuan, itu yang dilakukan Jela Kopdayana dalam meraih cita-cita menjadi seorang polwan dan perawat yang diimpikan sejak kecil.

PERJALANAN anak kedua dari pasangan Supriyadi dan Diana Mandasari ini dalam meraih cita-citanya tidak semulus jalan tol. Usai lulus menempuh pendidikan di SMA 2 Bontang 2016 lalu, dia langsung mengikuti seleksi penerimaan bintara Polisi. Beberapa tes yang diikutinya telah lulus, tersisa dua tes lagi agar lulus menjadi anggota Polri. Namun ketika sidang terbuka, namanya tidak tertera dalam papan pengumuman.

“Setelah lulus sekolah saya langsung daftar polisi, tapi tidak lulus,” ungkapnya saat dihubungi Bontangpost.id, Selasa (5/5/2020).

Gagal lolos meraih salah satu cita-citanya itu sempat membuat Jela terpuruk. Akan tetapi, adik dari Kelty Wanasari ini tidak mau larut dalam kesedihan. Dia langsung bergegas untuk mengejar masa depan yang direncanakannya sejak kecil, yakni menjadi seorang petugas medis. Dengan melanjutkan pendidikan di salah satu perguruan tinggi di ibu Kota Kaltim, Samarinda dan mengambil jurusan perawat.

“Saya kuliah tiga tahun, lulus 2019,” ujar perempuan yang kini tengah berada di Balikpapan.

Usai lulus dengan menyandang predikat D3Keperawatan, warga Jalan Tari Enggang RT 11, Kelurahan Guntung, Kecamatan Bontang Utara ini kembali mendapatkan peluang untuk menjadi seorang polisi. Mengingat, pada 2020 ini Polri membuka peluang kepada para tenaga medis yang ingin bergabung melalui seleksi penerimaan Bintara Kompetensi Khusus (Bakomsus) Perawat dan Bidan.

Perempuan yang hobi renang ini pun mengikuti seleksi tersebut, bersaing dengan belasan orang se-Kaltim. Namun setelah melalui beberapa tes selama sebulan, beberapa orang gugur, sehingga hanya menyisahkan dua orang yang lolos, satu laki-laki dan satu perempuan.

“Iya satu-satunya saya dari Bontang,” katanya.

Jela yang senang pelajaran Biologi pun membocorkan rahasianya agar dapat meraih impiannya itu. Yakni tetap menjaga pola hidup sehat. Di tengah kesibukannya menempuh pendidikan, dia tetap melakukan olahraga ringan seperti push up dan lari kecil. Tetapi yang paling terpenting adalah terus mengasah ilmu pendidikan dan beberapa pengetahuan lainnya seperti psikotes. Selain itu, dia juga telah memetik ilmu dari kegagalan sebelumnya.

Ketika pendaftaran polisi untuk lulusan SMA, ia memiliki banyaka saingan. Sedangkan untuk Bakomsus itu persaingannya sedikit. Maka dia memutuskan untuk kuliah dan kembali melamar menjadi aparat kepolisian melalui jalur Bakomsus ini.

“Saya pikir untuk kuliah saja dulu baru daftar lagi,” ucapnya.

Terpisah, Kapolda Kaltim Irjen Pol Muktiono melalui Karo SDM Kombespol Marjuki menerangkan, Bakomsus adalah salah satu inovasi pimpinan Polri dalam memberikan peluang kepada para tenaga medis yang ingin bergabung dengan Polri.

“Dalam seleksi, tahapannya dipercepat karena para tenaga medis akan dibutuhkan di dalam pelaksanaan tugas Polri,” ujarnya.

Alhasil, Kamis (30/4/2020), Biro SDM Polda Kaltim telah melaksanakan sidang terbuka kelulusan akhir Bakomsus. Dari tiga peserta Bakomsus, dua orang memenuhi syarat, sedangkan satu orang tidak memenuhi syarat.

“Yang lulus akan melaksanakan pendidikan di Sepolwan Ciputat Jakarta Selatan,” paparnya. (*)

Simak berita menarik bontangpost.id lainnya di Google News

Ikuti berita-berita terkini dari bontangpost.id dengan mengetuk suka di halaman Facebook kami berikut ini:


Exit mobile version