BONTANG – Sebuah masalah mengahantui moda tranportasi laut yang singgah di pelabuhan Loktuan. Hal itu terkait pasokan air tawar. Permasalahan ini diungkap oleh Kapten KM Binaiya Ali Bathin saat hendak memberangkatkan kapal pada mudik perdana di tahun ini, Jumat (1/6) lalu.
Ia mengatakan, selama ini hanya mengisi air tawar saat tiba di pelabuhan Makassar. Itu pun waktunya sangat terbatas ditambah puluhan kapal lain juga ikut mengantre. Apalagi, tidak semua pelabuhan memiliki fasilitas pengisian air tawar. “Kami ini butuh pasokan air tawar, inilah sebabnya kami tidak bisa delay lama-lama saat di pelabuhan Loktuan, karena berpengaruh terhadap ketersediaan air tersebut,” kata Ali Bathin.
Disebutkannya, kapasitas tangki air tawar di KM Binaiya mampu menampung 800 ton. Sementara kebutuhan penggunaannya mencapai 100 ton atau 100 ribu liter per hari. Dengan asumsi jumlah penumpang berkisar 1.000 orang. Selama ini, awak kapal selalu mengusahakan agar pengisian dapat maksimal.
Adapun fungsi pasokan air tawar ini untuk konsumsi air minum penumpang. Selain itu, air tawar juga untuk area toilet yang ada di dalam kapal, sehingga penumpang dapat mandi. Bukan itu saja, air tawar juga berfungsi sebagai pendingin mesin kapal.
“Orang Indonesia bagian tengah ini rata-rata suka mandi, keringat sedikit langsung mandi. Sehingga membutuhkan jumlah air yang banyak,” sebutnya.
Ali berujar, bila penyediaan kebutuhan ini tidak terpenuhi berakibat rusaknya beberapa sarana pada kapal. Seperti kejadian rusaknya keran air di toilet beberapa waktu silam. “Ini kami minta supaya ada solusi, sehingga bila penumpang membeludak, kami tidak buru-buru untuk berangkat,” ujarnya.
Sementara Kepala Dinas Perhubungan Sukardi menyatakan, sarana penunjang seperti pipa telah terpasang di dermaga. Namun distribusi dari PDAM yang belum maksimal. “Saya harus koordinasi terlebih dahulu dengan PDAM,” kata Sukardi.
Senada, General Manager PT Pelindo IV Herdin Hasyim mengatakan dalam waktu dekat akan menggelar pertemuan dengan jajaran manajemen PDAM Tirta Taman. Ia juga menyebutkan instalasi distribusi air sudah terpasang, nantinya rapat akan membahas jumlah air yang dibutuhkan.
“Segera kami dengan Dishub akan segera menggelar pertemuan.
Terpisah, Direktur Utama PDAM Tirta Taman Suramin menyebut jikalau PT Pelindo memohon untuk pasokan air supaya melaporkan dalam berbentuk surat. Berisi jumlah kebutuhan dan kapan distribusi dilakukan. Ia juga menyatakan kesiapannya bilamana digelar koordinasi mengenai masalah ini. “Kami siap bertemu, nanti kami juga paparkan tarifnya dan menanyakan bagaimana mekanisme pembayarannya,” kata Suramin.
Suramin menyebut sebelumnya bekerja sama dengan PT Pelindo IV. Namun setelah pemasangan meteran air ternyata kebutuhan jumlahnya hanya sedikit. Suramin menyebut penurunan kuantitas distribusi air dikarenakan kapal telah mendapat pasokan dari pelabuhan di Pare-Pare.
“Ajukan permohonan saja, PDAM siap karena distribusi kami cukup. Apalagi daerah Loktuan telah 24 jam pendistribusian airnya,” tandasnya. (ak)
Simak berita menarik bontangpost.id lainnya di Google News
Ikuti berita-berita terkini dari bontangpost.id dengan mengetuk suka di halaman Facebook kami berikut ini:
Discussion about this post