Minta Penyamaan Naskah Sejarah hingga Apresiasi Pelaku Sejarah
BONTANG – Jelang persiapan perayaan HUT Kota Bontang ke-18, Komisi II DPRD memanggil Panitia HUT pada Senin (2/10) silam. Hasilnya terdapat dua usulan yang disepakati sebagai bahan masukan panitia, yakni penyamaan riwayat sejarah singkat serta pemberian apresiasi terhadap pelaku sejarah.
Ketua Komisi II DPRD Ubaya Bengawan mengatakan, saat ini terdapat perbedaan versi ketika pembacaan riwayat sejarah Bontang antara Pemkot dengan DPRD. Hal ini perlu diluruskan dengan pencarian keakuratannya.
“Kok beda antara di Pemkot dengan DPRD, ini gak boleh terjadi lagi,” kata Ubaya.
Oleh karena itu, politisi Demokrat ini meminta kepada Bagian Humas Pemkot untuk turun dengan menyambangi para pelaku sejarah yang masih hidup.
Selain itu, Ubaya juga meminta dilakukan pemberian penghargaan, terhadap tokoh yang berperan dalam pembentukan kota Bontang. Penghargaan itu berupa undangan untuk menghadiri upacara HUT ke-18, yang akan dilaksanakan pada Kamis (12/10) nanti.
“Perkara nanti gak datang itu jangan dipersoalkan, yang penting kita beri undangan,” ungkapnya.
Hal ini teruntuk pelaku sejarah yang masuk tim 11. Tak lupa, tokoh yang berjasa dalam pembuat atribut identitas kota, seperti pencipta mars kota Bontang, pencipta semboyan kota, dan pembuat logo kota Bontang.
“Selama ini kurang penghargaan terhadap orang yang berjasa, pencipta mars kota Bontang dan kota Taman,” ujarnya.
Sementara itu, anggota Komisi II Abdul Kadir Tappa juga meminta Pemkot untuk mengundang tokoh yang tergabung dalam Panitia Pembentukan Kota (PPK). Selama ini mereka tidak pernah diundang pada saat upacara HUT kota Bontang, padahal mereka turut berjasa dalam pembentukan kota.
“Inventarisir mengenai sejarah. Ada orang ditunjuk yang di SK Mendagri tidak pernah diundangkan,” kata Abdul Kadir Tappa. (*/ak)
Simak berita menarik bontangpost.id lainnya di Google News
Ikuti berita-berita terkini dari bontangpost.id dengan mengetuk suka di halaman Facebook kami berikut ini: