bontangpost.id – Komisi III DPRD Bontang menilai Waduk Kanaan tidak layak dari sumber air baku masyarakat. Alasannya, kualitas dan kuantitas air tak memenuhi standar. Mereka lebih menyarankan waduk itu dijadikan polder banjir, sekaligus lokasi wisata.
“Dari tampilan visual saja, ini sudah tidak laik,” kata Ketua Komisi III DPRD Bontang Amir Tosina.
“Kami dari Komisi III DPRD Bontang sepakat satu-satunya yang bisa dimanfaatkan cuma eks void tambang IMM,” kata anggota Komisi III DPRD Bontang Astuti.
Sementara Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Kota (PUPRK) Bontang, Tavip Nugroho menuturkan bila waduk itu sejatinya layak. Kendati secara visual air terlihat kecoklatan dan berdekatan dengan areal pemakaman.
“Kalau dari sisi teknis, saya yakin bisa. Mau sekeruh apapun. Kan ada teknologi. Yang susah itu mengubah citra (karena dekat peternakan dan pemakaman),” beber Tavip usai mengikuti kunjungan lapangan bersama Komisi III DPRD Bontang, Senin (24/5/2021).
Dia bahkan mengatakan, dalam tempo 4 tahun ini, ada dua investor yang berminat mengelola waduk itu. Investor pertama, PT Pupuk Kujang Cikampek masuk 2018 lalu. Sempat melirik, namun mundur lantaran Waduk Kanaan tak masuk dalam kalkulasi bisnis mereka. Sebab sumber air permukaan di Bontang hanya itu.
Tak lama setelahnya, pada 2019 investor kedua masuk, PT United Water Technologies (UWT) Indonesia. Perusahaan ini berdiri sebagai mitra solusi dari United Water Technologies Pte Ltd yang berbasis di Singapura sejak 2005. Mereka adalah perusahaan yang menawarkan solusi dan teknologi sistem pengolahan air dan limbah.
Pada tahun pertama, perusahaan melakukan pre-feasibility study (studi kelayakan bisnis). Pada 2020 lalu sudah masuk FS, dan rencananya Juni 2021 dipresentasikan di hadapan wali kota untuk keputusan finalnya.
“Mereka lihat ini (Waduk Kanaan) sebenarnya sangat mungkin. Cuma mereka sempat minta, mungkin tidak nambah dua danau. Jadi ketika di sini kering, mereka bisa kelola yang lain. Supaya mereka operasi terus,” ujarnya.
Adapun skema kerja sama yang ditawarkan. Misal Waduk Kanaan dikelola PT UWT Indonesia. Nantinya air hasil filter mereka dijual ke PDAM. Air ini siap konsumsi. Dari PDAM kemudian lanjut mendistribusikan ke masyarakat. (*)
Simak berita menarik bontangpost.id lainnya di Google News
Ikuti berita-berita terkini dari bontangpost.id dengan mengetuk suka di halaman Facebook kami berikut ini: