SANGATTA – Pada tahun 2017 ini, pemerintah Kutim sudah mengalihkan sejumlah program bantuan sosial ke Kartu Indonesia Sehat (KIS). Diantaranya, Surat Keterangan Tidak Mampu (SKTM), Jaminan Kesehatan Masyarakat (Jamkesmas) Jaminan Kesehatan Daerah (Jamkesda) dan Jamainan Kesehatan Provinsi (Jamkesprov).
Dikatakan Sekretaris Dinas Sosial (Dissos) Kutim, Jamiatulkhair Daik, pemerintah pusat memberikan kuota KIS kepada Kutim sebesar 70.325 jiwa. Data ini sesuai dengan data warga miskin di Kutim. Yang sudah direalisasikan, pada tahun 2016, sebanyak 36.518 jiwa dan pada tahun 2017 ini, sebanyak 4.195 orang. KIS ini disebar di 18 kecamatan dan di 133 desa dan 2 kelurahan.
“Jadi bukan ditiadakan, akan tetapi dialihkan ke KIS. Jadi tetap ada jaminan dari pemerintah. Hanya saja menjadi KIS. Jadi mulai 2016 dan 2017, yang sudah launching sebanyak 40.713 jiwa. ” ujar Jami.
Saat ini, kartu KIS sudah bisa dimanfaatkan bagi kalangan masyarakat miskin. Hanya saja, belum sepenuhnya. Sebab, baru 60 persen yang sudah terealisasi. Selebihnya, akan diusahakan pada tahun 2017 ini. Tinggal, menunggu dari pemerintah pusat yang merealisasikannya.
“Kalau target tidak ada. Yang jelas, semua kartu KIS dapat terealisasi 100 persen. Kami sudah sebar di kecamatan untuk dibagi. Kami gunakan Tenaga Kerja Sukarelawan Kecamatan (TKSK). Sedangkan realisasinya, langsung melalui pos,” katanya.
Sedangkan yang tidak tercover dengan KIS, maka akan dibuatkan kartu Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan. Sedikitnya, pemerintah menangggung delapan ribu warga untuk diberikan kartu BPJS kelas tiga secara gratis. Masing-masing, empat ribu bagi warga miskin dan Tenaga Kerja Kontrak Daerah (TK2D).
“Jadi jatah orang miskin terpenuhi semuanya. Baik dimasukkan dalam BPJS maupun diberikan kartu KIS,” katanya.
Data ini terus mengalami perubahan, bisa meningkat atau menurun. Karena ada yang meninggal, pindah, dan sudah menjadi warga yang berada.
“Bisa saja meningkat, karena dimungkinkan warga miskin belum terdata seluruhnya. Juga, dalam setiap tahunnya akan ada penambahan penduduk salah satunya warga yang melahirkan. Tetapi yang jelas, kami akan tekan terus agar warga miskin semakin berkurang,” katanya. (dy)
Simak berita menarik bontangpost.id lainnya di Google News
Ikuti berita-berita terkini dari bontangpost.id dengan mengetuk suka di halaman Facebook kami berikut ini: