bontangpost.id – Tempat pemakaman di Pagung, Bontang Lestari sementara waktu ditutup. Pasalnya pemilik lahan yang dipakai sebagai kuburan itu telah memasang plang berbahan kayu. Berisi meminta maaf ke warga agar tidak menguburkan lagi jenazah di lokasi tersebut.
Ketua RT 4 Jalil membenarkan kondisi itu. Kejadian penutupan sementara itu berlaku sejak sebulan lalu. Alasannya pemilik lahan meminta agar warga membeli luasan tanah tersebut. Dengan harga sekira Rp 800 juta untuk satu hektare lebih.
“Harganya terlalu tinggi yang diberikan. Padahal warga sebelumnya ingin membelinya,” kata Jalil.
Diketahui di kawasan pemakaman itu sudah terpakai sekira 1.000 meterpersegi. Total makam sekira ratusan. Dipakai oleh warga di tiga RT. Mencakup RT 4, 5, dan 6 Bontang Lestari. Sejatinya ada tempat pemakaman umum (TPU) yang telah dibebaskan Pemkot Bontang di Bontang Lestari. Termasuk yang digunakan sebagai tempat pemakaman jenazah covid-19.
Namun, warga memandang lokasi itu terlampau jauh. Jaraknya mencapai dua kilometer dari permukiman warga. “Kejauhan kalau di sana (makam yang disediakan pemerintah). Sehingga kami memilih mencari sendiri,” ucapnya.
Proses negoisasi sebenarnya telah dilakukan warga. Tetapi terjadi kebuntuan. Lantaran pemilik lahan tidak mau menurunkan harga. Pasca itu, warga juga mencari lahan baru. Lokasinya berada di dekat makam yang ditutup sementara itu. Luasann ya 896 meterpersegi. Dijual dengan harga Rp 65 juta.
“Akhirnya kami mulai patungan dari tiga RT itu. Jika dibagi per KK-nya membayar Rp 250 ribu,” tutur dia.
Proses pembayaran iuran ini sudah mulai dijalankan warga. Pihak RT pun juga telah berkoordinasi dengan kelurahan. Termasuk meminta bantuan donasi untuk pembebasan lahan tersebut. Pasca penutupan, belum ada warga yang meninggal. Mengingat ini mendesak maka warga segera menjalankan upaya patungan itu.
“Sementara penagihan ke warga,” terangnya.
Plt Kepala Dinas Perumahan, Kawasan Permukiman, dan Pertanahan (Perkimtan) Zulkifli mengaku baru mengetahui permasalahan ini. Ia belum bisa memberikan keterangan terkait solusi yang ditawarkan kepada warga.
“Kami akan koordinasikan dulu di internal kami,” pungkasnya. (*/ak)
Simak berita menarik bontangpost.id lainnya di Google News
Ikuti berita-berita terkini dari bontangpost.id dengan mengetuk suka di halaman Facebook kami berikut ini:
Discussion about this post