Jumlah penumpang yang datang dan pergi yang banyak pun mengakibatkan arus lalu lintas tersendat. Bahkan pantauan dari awak media pukul 21.00 Wita sudah macet di bagian lajur yang menuju arah Pelabuhan Loktuan.
Kondisi tersebut diperparah dengan satu kendaraan yang mogok di tengah jalan. Alhasil pergerakan kendaraan pun praktis lambat.
Kahar salah satu pengendara roda dua yang mengantarkan saudaranya pun hingga mencari sudut sempit. “Ini karena banyak yang pergi ke Sulawesi jadi macet,” kata Kahar kepada awak media Bontang Post sembari mencari celah.
Kasi Sarana dan Prasarana Perhubungan Laut Dinas Perhubungan (Dishub) Welly Sakius menuturkan dua tempat disediakan untuk menampung parkir kendaraan penjemput dan pengantar. Meliputi lahan tempat pelelangan ikan sebelah kiri pelabuhan dan lahan di PT Blackbear.
“Skemanya ada dua kalau TPI tidak mampu menampung kami alihkan ke lahan PT Blackbear,” kata Welly.
Semakin malam justru keadaan kian parah, dua lajur pun sesak. Bahkan jaraknya melebar hingga 400 meter dari pelabuhan. Tepatnya hingga depan Hotel Abadi.
Akibat dari itu, truk pengambil sampah kapal pun ikut terjebak. Kondisi ini memaksa pihak Dishub melakukan langkah dikarenakan waktu sandar KM Binaiya maksimal hanya tiga jam saja.
“Jadi saya perintahkan petugas kapal untuk menurunkan sampah di dermaga, karena truk tidak bisa masuk,” imbuh Welly.
Praktis, proses turun dan naik penumpang menjadi sedikit terganggu lantaran tumpukan sampah berada di dekat pintu masuk. Belum lagi aroma sampah yang begitu menyengat.
Proses pengangkutan dilakukan setelah kapal berangkat. Sehingga sudah tidak ada lagi kepadatan di dermaga pelabuhan. Truk pengangkut sampah baru bisa masuk dermaga sekitar pukul 01.00 Wita. Setelah lalu lintas mulai lancar kembali.
Seperti diketahui, dalam arus balik ini Dishub menyiagakan 34 petugas gabungan yang disebar di beberapa titik. Mulai dari dermaga, pintu masuk ruang tunggu, pintu keluar penumpang, hingga area parkir pelabuhan. Jumlah tersebut berasal dari Polres Bontang, Koramil 0908-01/Loktuan, karantina pertanian, dan Unit Penyelenggara Pelabuhan (UPP). (ak)
Simak berita menarik bontangpost.id lainnya di Google News
Ikuti berita-berita terkini dari bontangpost.id dengan mengetuk suka di halaman Facebook kami berikut ini: