BONTANG – Hampir sepekan, arus lalu lintas di simpang Bontang baru “menggila”. Kendaraan yang datang dari berbagai arah, jalan tanpa adanya pengaturan dari traffict light. Akibatnya, pengendara harus waspada akan risiko tabrakan. Kondisi ini diakibatkan lampu lalu lintas di simpang empat Bontang Baru yang tidak berfungsi normal. Tiga jalur berkedip warna kuning. Sementara jalur dari Jalan Ahmad Yani justru padam.
Kondisi ini dikeluhkan oleh pengendara baik roda dua maupun empat. Pasalnya arus lalu lintas menjadi semrawut dikarenakan seluruh kendaraan tetap berjalan tanpa berhenti. Yuli, warga Tanjung Laut mengatakan, keadaan ini sangat membahayakan bagi pengendara. Dikarenakan sebagian besar kendaraan tidak mau mengalah saat melintas.
“Ini berbahaya bisa menyebabkan kecelakaan kalau tidak segera diperbaiki,” kata Yuli, Senin (9/7) kemarin.
Belum lagi, terkadang pengemudi ada yang melaju dengan kecepatan tinggi. Padahal arus lalu lintas di lokasi tersebut sangat padat saat pagi dan sore hari. “Tadi ada yang laju, seharusnya kalau lampu lalu lintas rusak begini pelan-pelan,” keluhnya.
Pengemudi lainnya, Sigit, mengaku keadaan diperparah dengan tidak adanya petugas kemanan yang mengatur lalu lintas. Sehingga pengendara seenaknya melintas tanpa memperhatikan lajur lainnya. Ia meminta kepada pemerintah dalam hal ini organisasi perangkat daerah (OPD) terkait untuk segera dilakukan perbaikan. “Sudah lama rusak ditambah tidak ada petugas, semrawut ini,” ungkap Sigit.
Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Sukardi menuturkan, traffict light di lokasi tersebut menggunakan solar cell. Dikatakannya, sebelum rusak cuaca di Bontang tak cerah dan hanya sedikit cahaya matahari. Mengingat hujan terus mengguyur Kota Taman sejak pagi hari. Dishub memastikan ada salah satu komponen yang rusak di kontrol utama.
“Itulah kalau memakai solar cell, bila mendung seharian maka dipastikan cell tidak terisi listrik,” ungkap Sukardi.
Sukardi berujar akan segera memperbaiki kerusakan tersebut. Dishub pun telah mengontak suplier di Balikpapan untuk membeli komponen yang rusak tersebut, namun belum mendapat keterangan ketersediaan barang. “Sudah saya hubungi tetapi belum ada jawaban balik dari pihak suplier di Balikpapan,” pungkasnya. (ak)
Simak berita menarik bontangpost.id lainnya di Google News
Ikuti berita-berita terkini dari bontangpost.id dengan mengetuk suka di halaman Facebook kami berikut ini:
Discussion about this post