LANJUTAN pembangunan Pasar Rawa Indah harus dikawal oleh aparat kepolisian dari Polres Bontang. Pasalnya, pihak pemborong berebut untuk memulai pekerjaan. Sehingga untuk menghindari bentrokan, pembangunan pasar didampingi aparat keamanan.
Kepala Dinas PU-PRK Bontang Tavip Nugroho mengatakan, pihak kontraktor khawatir jika langsung bekerja dan terjadi bentrokan. Sehingga untuk mengantisipasi, pihaknya meminta pendampingan dari aparat kepolisian. Meskipun sudah ada Bhabinkamtibmas serta Babinsa Kelurahan Tanjung Laut Indah, namun Tavip meminta tambahan personel. “Kami tak ingin ada hal-hal yang tidak diinginkan. Ini sebenarnya ketakutan para pemborong, mereka nanti takutnya bukannya kerja tetapi malah mengurus orang kelahi,” jelas Tavip saat ditemui di acara sidak bersama Wali Kota Bontang di Stadion Bessai Berinta, Rabu (6/9) kemarin.
Kata dia, terkait pembangunan Pasar Rawa Indah memang sudah didampingi oleh Tim Pengawal, Pengamanan Pemerintah, dan Pembangunan Daerah (TP4D). Namun itu hanya pada proses dan pelaksanaannya. “Memang sempat ada rebutan antar dua pihak pemborong yang akan memasang pagar safety, dan hanya pagar yang diributkan,” terang Tavip.
Rebutan pekerjaan itulah, lanjut Tavip yang menghambat pembangunan Pasar Rawa Indah. “Kalau Kapolres sudah memberikan timnya maka pengerjaan fisik akan bisa dimulai,” ujarnya.
Bahkan, Tavip optimistis ketika pengerjaan fisik dilakukan, hanya membutuhkan waktu sekira tujuh bulan.
Sementara itu, Wali Kota Bontang Neni Moerniaeni meminta agar Dinas PU-PRK segera menyelesaikan permasalahan Pasar Rawa Indah. Mengingat pasar sementara Rawa Indah sudah tak layak karena banyak kebocoran yang menimbulkan banjir. “Pokoknya bagaimana PU agar pembangunannya bisa cepat dilanjutkan, kasihan para pedagang,” pintanya. (mga)
Simak berita menarik bontangpost.id lainnya di Google News
Ikuti berita-berita terkini dari bontangpost.id dengan mengetuk suka di halaman Facebook kami berikut ini: