KERUSAKAN sumur-sumur dalam atau deep weel (DW) PDAM Tirta Taman secara beruntun sepanjang 2018 menyebabkan distribusi air bersih terganggu. Alhasil, sebanyak 8 ribuan pelanggan PDAM khususnya di wilayah Bontang Utara terdampak krisis air bersih. Krisis ini berlangsung hingga awal 2019 ini.
Direktur PDAM Tirta Taman Bontang, Suramin menjelaskan, kerusakan dimulai Februari 2018 pada DW 2 Kanaan yang berkapasitas 40 liter per detik. Dilanjutkan kerusakan DW di Water Treatment Plant (WTP) Bhayangkara I, DW 3 Kanaan, dan DW cadangan di Loktuan. Sehingga total ada lima titik DW PDAM yang mengalami kerusakan.
“Sebanyak 120 liter per detik air hilang. (Sumur) tidak bisa beroperasi sama sekali selama 2018. Total kurang lebih hampir 8 ribu kubik per hari tidak bisa diproduksi,” sebut Suramin saat ditemui BontangPost.id di lokasi DW 2 Kanaan Jalan Balikpapan V, Sabtu (12/1/2019).
Dijelaskan, kerusakan beruntun ini lantaran faktor usia. Tiga sumur di Kanaan dibangun sejak 2002, sehingga telah berusia 16 tahun. Sementara sumur di WTP Bhayangkara I telah berusia 27 tahun. Di WTP ini, empat sumur dari tujuh sumur produksi yang ada mengalami kerusakan.
Kata Suramin, 8 ribuan pelanggan yang terdampak kerusakan ini tersebar di kelurahan Bontang Baru, Gunung Elai, dan Api-Api. Serta sebagian di perbatasan Bontang Selatan. Untuk mengupayakan distribusi air secara merata, PDAM melakukan sejumlah upaya di antaranya menjalankan sumur cadangan di Jalan Pupuk Raya dengan kapasitas 30 liter per detik.
“Upaya kedua, kami melakukan interkoneksi memanfaatkan air dari WTP Loktuan ke kota. Untuk support sehari kurang lebih 1.000 kubik air,” tambahnya.
Tak dimungkiri Suramin, pelayanan PDAM kepada pelanggan mengalami penurunan. Baik dari segi kuantitas maupun kualitas. Demi memeratakan distribusi air, pelanggan yang sebelumnya teraliri air bersih selama 24 jam, kini terpaksa dilakukan distribusi secara bergilir. Agar tidak ada pelanggan yang sama sekali tidak mendapat distribusi air.
“Mungkin ada beberapa titik yang belum maksimal dalam giliran distribusi. Mungkin karena faktor jangkauannya jauh atau mungkin konturnya (tanah) tinggi. Itu kami upayakan cek lapangan, baru kami drop truk tangki untuk mengatasinya. Seperti tiga RT di Tanjung Limau, kami suplai dengan air tangki secara gratis,” beber Suramin.
Terkait kerusakan sumur, PDAM terus melakukan upaya perbaikan demi menambah pasokan air. Sumur DW 2 di Kanaan yang rusak misalnya, telah dilakukan pembenahan untuk difungsikan kembali. Sumur baru telah dipasang dan dilakukan uji coba atau commissioning. Diharapkan sumur ini dapat segera berfungsi untuk mendukung produksi air.
“Mudah-mudahan untuk hari ini tanggal 12, commisioning DW 2 Kanaan yang dibangun dari dana APBD Perubahan 2018, alhamdulillah sudah selesai. Harapan kami (airnya) bisa mulai didistribusikan untuk produksi di WTP Bhayangkara,” terangnya.
Bila DW 2 Kanaan ini sudah beroperasi, PDAM akan mendapat tambahan air baku 40 liter per detik. Atau setara 3.500 kubik air per harinya. “Paling tidak kami bisa mengurangi tingkat keluhan pelanggan dan meningkatkan air produksi. Paling tidak yang minggu-minggu kemarin krisis betul, bisa membaik walaupun belum bisa maksimal,” lanjut Suramin.
Selain itu, dia menerangkan di tahun ini Pemkot Bontang akan membangunkan tiga unit sumur baru untuk PDAM melalui APBD 2019. Meliputi DW 1 Kanaan, Bhayangkara, dan Berbas. Tiga sumur baru ini bakal menggantikan sumur lama yang telah mengalami kerusakan.
“Termasuk juga DW 3 Kanaan yang mengalami kerusakan, masih bisa diupayakan menghasilkan air. Walaupun sudah mengalami penurunan produksi dari 40 liter/detik menjadi 22 liter/detik,” ungkapnya.
Suramin menjelaskan, panjang pendeknya usia sumur, dipengaruhi kadar air baku atau air bawah tanahnya. Semakin rendah kandungan paramater kimianya, umur sumur bisa semakin panjang. Tapi bila kadar fe-nya tinggi, tingkat pengikisan konstruksi sumur semakin cepat mengalami korosif.
“Tapi pelan-pelan kami benahi. PDAM mohon untuk kesabaran, mohon doa. Kalau ada ada keluhan bisa telepon PDAM atau bisa langsung ke PDAM,” tandas Suramin. (luk)
Simak berita menarik bontangpost.id lainnya di Google News
Ikuti berita-berita terkini dari bontangpost.id dengan mengetuk suka di halaman Facebook kami berikut ini: