bontangpost.id – NA (25), mahasiswi asal Bontang yang diduga melakukan aborsi telah ditetapkan sebagai tersangka. Dia kini ditahan di Mapolresta Samarinda.
“Kami titipkan karena di polsek tidak ada tahanan khusus wanita,” kata Kanit Reskrim Polsekta Samarinda Ulu Iptu Fahrudi, Kamis (23/9/2021) sore.
Polisi sendiri masih terus mendalami kasus ini. Termasuk meminta keterangan beberapa saksi. Seperti pemilik indekos dan orangtua tersangka. Termasuk juga keterlibatan YR (25), orangtua dari janin yang diaborsi.
“Kami masih menunggu hasil autopsi untuk mengetahui apakah bayi tersebut meninggal di kandungan atau tidak,” terangnya.
Kepada penyidik, tersangka mengaku telah berpisah dengan pasangannya sejak 8 bulan lalu. Sang mantan sejatinya sudah mengetahui kalau NA mengandung. YR bahkan siap bertanggung jawab. Namun, urung dilakukan karena dia dan NA beda agama.
“Tersangka tidak mau menikah, YR mengaku tidak tahu jika bayi itu digugurkan,” ungkapnya.
NA terancam kurungan 10 tahun penjara karena disangka melanggar UU 35/2014 tentang Perlindungan Anak juncto Pasal 342 KUHP.
BACA JUGA: Mahasiswi Asal Bontang Diduga Lakukan Aborsi di Kamar Indekos
Sebelumnya diberitakan, warga kawasan Jalan Wolter Monginsidi, Gang 2, Kelurahan Sidodadi, Kecamatan Samarinda Ulu, digemparkan penemuan janin dalam ember di kamar indekos pada Rabu (22/9/2021).
Dari data yang diperoleh sementara, diduga janin tersebut hasil dari praktik aborsi penghuni kamar kos. Pemilik indekos bernama Arya (32) mengatakan bahwa dirinya tidak mengetahui bahwa ada penemuan janin tak bernyawa tersebut. “Iya, saya tidak tahu di indekos milik saya ada penemuan janin. Saya dapat informasi malah dari luar,” ujar Arya.
Dijelaskan Arya, penghuni kamar indekos tersebut berinisial NA, seorang mahasiswi aktif perguruan tinggi yang baru 2 bulan menyewa kamar indekos miliknya. “Pengakuannya dari Kota Bontang dan masih berkuliah tapi sudah tahap penelitian,” jelas Arya.
“Saya jarang berkomunikasi dengan dia, namun saya sering melihat dia sering bolak-balik nongkrong di balkon indekos seperti depresi. Saya terakhir melihatnya 3 hari yang lalu,” sambungnya. (*)
Simak berita menarik bontangpost.id lainnya di Google News
Ikuti berita-berita terkini dari bontangpost.id dengan mengetuk suka di halaman Facebook kami berikut ini: