bontangpost.id – Sebanyak 16 pengikut aliran Hakekok diamankan polisi saat melakukan ritual mandi bareng tanpa busana. Ironisnya, ritual mandi bareng tanpa busana itu diikuti 13 orang dewasa dan tiga lainnya merupakan anak-anak.
“Ada 8 orang laki-laki, 5 lima orang perempuan dan 3 orang anak-anak. Masih terperiksa,” kata Kabid Humas Polda Banten Kombes Edy Sumardi, Jumat (12/3/2021).
Saat ini, belasan pengikut aliran Hakekok itu statusnya masih terperiksa. Berdasarkan data yang didapat PojokSatu.id, 16 orang tersebut hampir semuanya merupakan warga Pandeglang, Banten. Tapi ada satu orang yang tercatat merupakan warga Bogor. Wakapolres Pandeglang Kompol Riky Crisma Wardana, Kamis (11/3/2021), menyatakan ajaran kelompok ini mengadopsi ajaran Hakekok.
Saat ini, pemimpin mereka, Arya (52), beserta para pengikutnya sedang diperiksa untuk mendalami motif dan tujuannya melakukan kegiatan tersebut. Berdasarkan pengakuan pimpinan aliran Hakekok itu, ritual mandi bareng tanpa busana dilakukan untuk pembersihan diri.
“Untuk menghilangkan dari segala dosa-dosa mereka dan menjadi orang yang lebih baik lagi,” tuturnya. Ritual mandi bareng itu juga disebut Ricky baru sekali dilakukan, yakni saat mereka diamanakan polisi.
Kombes Edy Sumardi menjelaskan, ritual nyeleneh tersebut sejatinya sudah muncul sejak lama. “Pada 2009 sudah muncul. Saat itu dipimpin Kasrudin dan membangun padepokan di situ,” ujar Edy dihubungi PojokSatu.id, Jumat (12/3/2021).
Warga yang mengetahui kegiatan nyeleh aliran itu lantas marah dan membakar padepokan aliran Hakekok. “Karena warga kesal pimpinannya dicurigai sering menggauli santri wanitanya dengan dalih perkawinan ghaib,” sambungnya. Selanjutnya, aliran Hakekok sempat berhenti lantaran pimpinan bernama Abah Edi meninggal dunia.
Namun aliran sesat ini kembali beraktivitas setelah dilanjutkan oleh pimpinan lainnya bernama Arya. “Nah, ritual itu (mandi bareng tanpa busana) baru dimulai mulai lagi saat ini,” bebernya. Dari hasil interogasi, diduga Arya mengajak para pengikutnya mandi secara bersama-sama tanpa mengenakan busana.
Aliran yang diadopsi dari aliran Hakekok diteruskan oleh Arya dengan ajaran Balaka Suta yang diduga sesat. Kini kepolisian masih terus mendalami motif 16 pelaku yang sudah diamankan. “(Motif) masih didalami,” ujarnya.
Selain mengamankan belasan pengikut aliran Hakekok, polisi juga mengamankan barang bawaan para pengikut aliran sesat tersebut. Di antaranya jimat, alat kontrasepsi kondom dan uang tunai milik pengikut Arya.
Dalam video berdurasi dua menit 16 detik yang beredar di kalangan wartawan juga memperlihatkan seorang petugas tengah memeriksa barang bawaan pelaku ritual dan di dalam tas ditemukan kondom serta jimat. (ruh/fir/pojoksatu)
Simak berita menarik bontangpost.id lainnya di Google News
Ikuti berita-berita terkini dari bontangpost.id dengan mengetuk suka di halaman Facebook kami berikut ini: