bontangpost.id – Air merupakan kebutuhan utama manusia. Namun, belakangan ini kualitas produksi air bersih suplai dari PDAM Tirta Taman dikeluhkan warga. Khususnya mereka yang dipasok dari WTP Loktuan. Hal ini turut dibenarkan oleh Direktur Perumda Tirta Taman Suramin.
Perbaikan tengah dilakukan. Namun pihaknya membutuhkan waktu selama tujuh hari atau sepekan. Sebab, salah satu dari keempat sumur di lokasi tersebut mengalami kerusakan pipa.
“Sling pipanya keropos di deep well kedua. Jadi harus diangkat dan diganti,” kata Suramin.
Akan tetapi pengangkatan pipa ini membutuhkan waktu sepekan. Dikarenakan alat berat tidak dapat masuk lokasi WTP. Akses jalan menuju WTP yang berada di perbukitan menjadi penyebab situasi tersebut.
Ia menjelaskan usia pipa telah memasuki empat tahun. Sebenarnya pipa dapat bertahan selama 10 tahun. Namun perlengkapan tersebut mengalami korosit karena kadar besinya terlalu tinggi. Sehingga memperpendek daya tahan pipa.
“Kami terpaksa mengangkat secara manual. Kalau pakai alat berat satu hari itu bisa selesai,” sebutnya.
Diketahui, Sumur yang rusak itu berkapasitas sumber baku 25 liter per detik. Setara 90 kubik per jam. Sementara total empat sumur mencapai 75 liter per detik. “WTP Loktuan ini memasok empat ribu pelanggan,” pungkasnya.
Menurutnya, dari sisi kapasitas terdapat sumur cadangan. Hanya, kondisinya kurang baik. Sehingga ada keluhan pelanggan. Ia mengklaim gangguan pasokan ini tidak merata seluruh kawasan tersuplai. Hanya pelanggan yang berlokasi di daratan yang lebih tinggi.
Warga RT 19 Burhanuddin salah satu pelanggan yang mengeluhkan keruhnya pasokan air. Terutama ketika air dialirkan pada malam hari. Selepas 18.00 Wita tiap harinya.
“Selain kualitasnya mengecewakan, airnya juga berbau tanah,” kata Burhanudin.
Menurutnya kondisi ini terjadi sejak pekan lalu. Meski demikian, pendistribusian tetap mengalir lancar. Ia meminta kepada pihak manajemen untuk melakukan perbaikan. Pasalnya, air tersebut digunakan kebutuhan konsumsi dan mencuci.
“Baju putih pun menjadi kuning kalau memakai air ini. Apalagi kalau diminum. Tentunya ini membahayakan,” ucapnya. (*/ak)
Simak berita menarik bontangpost.id lainnya di Google News
Ikuti berita-berita terkini dari bontangpost.id dengan mengetuk suka di halaman Facebook kami berikut ini: