bontangpost.id – Pembangunan masjid terapung di Kawasan Selambai, Kelurahan Loktuan, kembali mendapatkan gelontoran dana. Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kota (PUPRK) Tavip Nugroho mengatakan, anggaran yang disiapkan tahun ini sejumlah Rp 11 miliar. Bersumber dari APBD 2021.
“Sesungguhnya kami ajukan Rp 15 miliar. Tetapi, yang disetujui baru Rp 11 miliar,” kata Tavip.
Pemotongan ini imbas dari refocusing anggaran untuk penanganan Covid-19. Dijelaskan dia, nominal itu untuk penyelesaian konstruksi bangunan. Mulai dari pemasangan ornamen, pengecatan, hingga pemasangan keramik. Dokumen pelelangan pun telah diajukan ke Unit Layanan Pengadaan (ULP).
Ia memprediksi dalam waktu dekat proses lelang akan berjalan. “Juni kemungkinan tandatangan kontrak pemenang lelang,” ucapnya. Adapun proses pengerjaan membutuhkan enam bulan. Sehingga, ditargetkan akhir tahun sarana ibadah ini dapat digunakan oleh masyarakat.
Sesungguhnya, pengajuan proses lelang ini hendak dimulai awal tahun. Tetapi, kepastian anggaran yang belum didapat membuat Dinas PUPRK tidak berani mengambil risiko.
“Saya sebenarnya sudah instruksikan sejak awal tahun proses lelangnya. Jika terjadi perubahan, potong kontrak saja. Nunggu kepastian, waktunya habis,” sebutnya.
Disinggung terkait durasi pengerjaan, ia optimistis mampu terkejar. Pasalnya, atap bangunan telah terpasang. Alhasil pengerjaan oleh kontraktor tidak terkendala faktor cuaca. Bahkan prosesnya bisa berlangsung 24 jam. Dengan melemburkan karyawan tiga sif. Pun demikian lokasi masjid jauh dari permukiman masyarakat.
“Sehingga, bila ada pemotongan keramik pun tidak terganggu,” tutur dia.
Saat ini, total persentase bangunan telah mencakup 70 persen dari total keseluruhan pengerjaan. Dipastikan kucuran dana masih akan berlanjut di APBD 2021 mendatang sebesar Rp 4 miliar. Angka ini untuk pembuatan lahan parkir dan taman. “Kami tidak berani di APBD perubahan, takut tidak selesai karena waktunya mepet. Kalau tempat parkir itu belakangan yang penting bangunannya dulu,” terangnya.
Pengerjaan masjid terapung ini dimulai 2018 lalu ketika perencanaan rampung. Memasuki 2019, pengerjaan tahap I dimulai dengan total anggaran sebesar Rp 33,2 miliar. Setahun berselang memasuki pengerjaan tahap II dengan biaya Rp 28,2 miliar. Artinya jika dikalkulasi maka proses pembangunan ini membutuhkan Rp 76,4 miliar. (*/ak/ind/k15)
Simak berita menarik bontangpost.id lainnya di Google News
Ikuti berita-berita terkini dari bontangpost.id dengan mengetuk suka di halaman Facebook kami berikut ini: