bontangpost.id – Wakil Ketua DPRD Bontang Agus Haris menegaskan sikapnya terkait polemik master plan penanganan banjir.
“Tidak ditolak, saya dalam forum (rapat Banggar) itu mengatakan bahwa, idealnya ini perencanaan pada 2022, supaya banyak waktu (pengerjaan) tidak tergesa-gesa,” ungkap Agus Haris, Jumat (25/6/2021).
Ia beranggapan, beberapa program penanganan banjir masih relevan dengan master plan 2004, Detail Engineering Design (DED) 2006 dan rekomendasi Pansus Banjir tidak banyak yang berubah dalam master plan yang baru.
“Ada Master plan 2004, DED 2006, Rekomendasi Pansus, Kalau (master plan) tidak berubah Signifikan yah kami minta untuk dirubah program kerja dan konektingnya,” beber Agus Haris.
Selain itu Agus Haris bilang, Sikap pimpinan DPRD tidak abai dengan program kegiatan penanganan Banjir di Kota Bontang.
“Tanya Bu Sekda, kegiatan karya bakti, katanya untuk pengerukan alur sungai di Kelurahan Api api, dan itu kami setujui,” Tegas Agus Haris.
Untuk itu, lanjut dia, penundaan Master plan penanganan banjir, bukan atas like or dislike. “Kami begini bukan karena tidak suka, justru karena tugas DPRD mengawasi, memberi masukan saran dan pendapat, jika tidak demikian dewan akan dianggap bagian dari TAPD,” pungkasnya. (*)
Simak berita menarik bontangpost.id lainnya di Google News
Ikuti berita-berita terkini dari bontangpost.id dengan mengetuk suka di halaman Facebook kami berikut ini:
Discussion about this post