Tak tampak gemetar dalam diri Dadang. Sementara ia baru saja menaklukkan predator penghuni kolam golf Hotel Bintang Sintuk, Kamis (12/3/2020) itu. Justru ia kembali mencari bola golf yang terjatuh di dasar kolam. Sesuai dengan pekerjaan sehari-harinya sebagai caddy golf di hotel tersebut.
Kegiatannya pun dibuyarkan saat dipanggil oleh Bhabinkamtibmas Loktuan, Aipda Ahmad Bajuri. Warga RT 20 Kelurahan Loktuan itu seketika kembali ke darat, dan diperkenalkan ke awak media yang menunggunya.
“Ini yang tangkap buaya tadi. Bapak ibu (wartawan, Red.) ini ingin tahu gimana tadi kamu menangkap buayanya” ujar Bajuri kepada Dadang.
Pria ini kini tengah menjadi sorotan. Usai berhasil menangkap buaya muara (Crocodylus porosus) sepanjang 3 meter di kolam tersebut. Hanya bermodalkan alat pancing tradisional, Dadang tak gentar melawan hewan buas penghuni kolam itu.
Sesederhana apakah pancingan yang digunakan Dadang? Ia bercerita hanya menggunakan kail pancing berukuran besar dari besi, dan berukuran sekitar jari telunjuk orang dewasa. Kail tersebut disimpulkan dengan tali nilon 1000, dan dilemparkan tanpa disisipi umpan sedikit pun.
Sekira pukul 16.30 Wita, pancingan itu terasa berat saat diperiksa oleh Dadang. Dia pun yakin jebakannya itu telah mengenai hewan predator yang sudah menjadi incarannya sejak beberapa tahun terakhir ini.
“Saya tarik berempat buayanya itu ke pinggir kolam,” ucapnya.
Nampaknya, tali nilon telah mengikat buaya tersebut. Bagian keempat kaki, mulut, dan matanya kemudian dibalut dengan spanduk. Kata Dadang, buaya ini hampir saja memangsanya dua tahun lalu saat dia hendak mencari bola golf di salah satu kolam di lapangan tersebut.
“Digigit kaki saya sebelah kiri,” katanya sambil menunjukkan gigitan di pahanya.
Akibat gigitan itu, Dadang pun dilarikan ke rumah sakit. Tak hanya digigit saja. Saat sedang menjalani pekerjaannya sebagai caddy golf, dada Dadang pernah dicambuk buaya tersebut. Meski tak sampai dibawa ke rumah sakit.
Hal tragis yang hampir saja menghilangkan nyawanya itu tak membuatnya gentar maupun takut terhadap binatang pemangsa itu. Melainkan memacu dirinya untuk menangkap predator tersebut.
“Enggak ada (trauma), mas,” ujarnya santai.
Buaya yang ditangkapnya kali ini rupanya bukan yang pertama kali. Dalam dua tahun terakhir, ada tiga ekor buaya yang ditangkapnya juga bermodalkan alat pancingnya tersebut. Semuanya telah diserahkan kepada Balai Taman Nasional Kutai (TNK) untuk dicarikan habitat baru.
Dari empat kali menaklukkan buaya, Dadang mengaku tangkapannya kali ini merupakan yang terbesar. Ia pun menampik saat ditanya penggunaan tenaga dalam saat penangkapan buaya-buayanya selama ini.
“Astaghfirullahaladzim, enggak ada mas,” ucapnya beristighfar sambil menggelengkan kepala.
Saat tengah diwawancarai, buaya tersebut rupanya meronta. Membuat beberapa warga yang sedari tadi memperhatikannya terkejut hingga ada yang berteriak. Tapi tidak dengan Dadang, Dengan sigap tanpa rasa takut, pria tersebut meloncat ke atas badan buaya tersebut kemudian menutup mata hewan tersebut dengan spanduk.
“Tidak apa-apa ekornya itu, kalau kakinya sudah diikat naikkan ke atas,” ujarnya. (Zaenul)
Simak berita menarik bontangpost.id lainnya di Google News
Ikuti berita-berita terkini dari bontangpost.id dengan mengetuk suka di halaman Facebook kami berikut ini:
Discussion about this post