SUMENEP–Kecelakaan transportasi laut kembali terjadi di perairan Sumenep. Kali ini menimpa KM Santika Nusantara yang berlayar dari Surabaya menuju Balikpapan.
Kapal yang mengangkut total 162 orang dan 84 kendaraan itu terbakar di perairan Pulau Masalembu Sumenep, Kamis (22/8/2019). Empat di antaranya ditemukan tidak bernyawa dan 19 orang belum ditemukan.
Berdasarkan data dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sumenep, hingga Jumat (23/8/2019) sebanyak 139 korban sudah berhasil dievakuasi. Rinciannya, 23 korban dievakuasi menggunakan KM Spil Citra. Lalu, 66 korban diangkut di Surabaya oleh KM Dharma Ferry 7. Sedangkan 50 korban dievakuasi ke Pulau Masalembu.
Kepala BPBD Sumenep Abd. Rahman Riadi menyampaikan, penyebab kebakaran belum diketahui. Hingga saat ini masih dalam proses penyidikan. Evakuasi korban menurutnya ditangani langsung Basarnas Balikpapan. Mengingat, jarak kecelakaan laut itu lebih dekat dengan wilayah tugas Basarnas Balikpapan.
”Termasuk meminta bantuan kapal-kapal yang melintas di jalur yang sama dengan KM Santika Nusantara. Masih proses evakuasi,” ungkapnya, Jumat (23/8/2019).
Diterangkan, hingga Jumat (23/8/2019) sekitar pukul 13.00, dikabarkan ada 23 korban yang masih dalam proses pencarian. Informasi terakhir yang diperoleh lembaganya menyebut para korban yang belum dievakuasi masih berada di kapal yang terbakar. Beberapa korban ada yang mengalami luka bakar dan dirawat di Puskesmas Masalembu.
”Kami terus berkomunikasi dengan sejumlah pihak yang menangani di sana,” jelasnya.
Kepala Kantor Unit Penyelenggara Pelabuhan (UPP) Masalembu Taufiqurrahman membenarkan peristiwa tersebut. Terdapat empat orang ditemukan dalam keadaan tidak bernyawa. Empat jenazah itu ditemukan dalam keadaan mengapung oleh nelayan yang ikut melakukan pencarian. Korban meninggal ditemukan Jumat sekitar pukul 16.00.
Jenazah para korban yang ditemukan langsung dievakuasi menuju Pulau Masalembu. Satu orang bernama Asfani, 54, warga Jalan Anjasmoro Desa Sisir Kecamatan/Kota Batu. Kemudian satu korban hanya diketahui bernama Bekti Tri Setyanto. Sedangkan identitas dua korban lainnya hingga saat ini belum diketahui.
”Korban meninggal dipastikan bukan karena kebakaran. Tapi, kemungkinan tenggelam dan diperkirakan ada yang meninggal karena dehidrasi,” terangnya.
Dia menambahkan, keempat jenazah saat ini berada di terminal Pelabuhan Masalembu. Selain korban meninggal, 54 orang dievakuasi ke Masalembu. ”Kemudian 89 orang sudah dibawa ke Surabaya. Semua dalam kondisi selamat,” terangnya.
Dia menjelaskan, tiga korban masih dirawat di Puskesmas Masalembu. Sisanya ditampung di terminal Pelabuhan Masalembu. Untuk kapal yang terbakar masih di posisi semula. Belum dilakukan evakuasi. ”Tetap kami pantau. Mengantisipasi kapal terbawa arus ombak. Sempat kesulitan untuk evakuasi karena kondisi cuaca kurang bersahabat,” kata Taufiq.
Sebelumnya, para korban kebakaran kapal diterangkan dievakuasi menggunakan perahu nelayan ke Pulau Masalembu. Rencananya, Sabtu (24/8/2019) korban yang ada di Masalembu akan dibawa ke Surabaya. ”Besok (Sabtu, Red) akan diberangkatkan ke Surabaya menggunakan kapal perintis,” tukasnya.
Sebelum itu, sempat beredar video kebakaran KM Santika Nusantara di media sosial dan grup-grup WhatsApp. Dalam video memperlihatkan kebakaran kapal yang diambil dalam kondisi siang hari dan gelombang laut rendah. Sedangkan kejadian kebakaran KM Santika Nusantara terjadi pada malam hari dan gelombang tinggi.
Setelah ditelusuri, video tersebut dipastikan hoaks. Video kebakaran tersebut bukanlah KM Santika Nusantara. Tapi, KM Dharma Kencana II yang mengalami kebakaran pada 29 Oktober 2017 lalu. Bentuk dan warna lambung kapal dalam video tersebut juga berbeda dengan model KM Santika Nusantara. (bad/han/prokal)
Simak berita menarik bontangpost.id lainnya di Google News
Ikuti berita-berita terkini dari bontangpost.id dengan mengetuk suka di halaman Facebook kami berikut ini:
Discussion about this post