Minim Sarpras, SMK Negeri 4 Bontang Usul Pembangunan Lapangan dan Pagar

bontangpost.id – Beberapa infrastruktur masih dibutuhkan oleh SMK Negeri 4 Bontang. Mengingat sekolah yang berlokasi di Bontang Lestari ini sampai sekarang belum memiliki sebagian sarana untuk menunjang proses kegiatan belajar mengajar.

Kepala SMK 4 Badrus mengatakan pada akhir tahun lalu, ia meminta kepada Pemprov Kaltim untuk pembangunan pagar dan lapangan.

“Sifatnya kami mengajukan tetapi belum tahu realisasinya kapan,” kata Badrus.

Saat ini, untuk lapangan upacara masih berkontur tanah. Sehingga ketika pasca hujan kondisinya becek. Padahal lahan yang dimiliki masih luas. Selain itu, nantinya lapangan bisa dipakai siswa untuk berolahraga. Selama ini siswa berolahraga di lapangan tanah tersebut.

“Kalau bisa dibangunkan lapangan voli yang menjadi satu dengan basket. Jadi multifungsi,” ucapnya.

Di tambah sekolah ini juga belum memiliki pagar keliling. Alhasil lahan sekolah tanpa ada penyekat dengan milik warga. Pihak sekolah pun telah mengurus terkait status legalitas lahan. Mengingat sebelumnya lahan ini masuk aset pemkot. Sehingga ketika ada pembangunan nanti statusnya sudah clear.

“Terkait bentuk pagar kami dikasih apa pun itu menerima,” tutur dia.

Pun demikian sekolah juga menginginkan akses menuju sekolah lebih mulus lagi. Panjang dari jalan umum ke halaman sekolah sekira 200 meter dengan lebar kisaran tiga meter. Saat ini sudah disemenisasi.

“Tetapi akses ini kami minta jelas. Karena ada klaim warga. Kalau kami inginnya bisa diaspal atau dimuluskan lagi semenisasi,” terangnya.

Pada tahun lalu sekolah ini mendapatkan bantuan pembangunan ruang perpustakaan. Saat ini tersedia enam ruang kelas, dua laboratorium, ruang guru, musala, ruang kepala sekolah, dan UKS.

“Sehubungan sarana yang kurang kami masih mau inventarisasi dengan SDM kami miliki,” sebutnya.

Mengacu sistem informasi rencana umum pengadaan (SIRUP) sekolah ini mendapatkan bantuan anggaran senilai Rp1,4 miliar tahun ini. Berupa pembangunan landcape usaha perjalanan wisata. Di tambah pengadaan alat praktek dan peraga sebesar Rp800 juta. (ak)